Latih Penambang Rakyat, UTS dan Kementerian ESDM Bangun COE di Sumbawa

oleh -107 Dilihat

SUMBAWA BESAR, samawarea.com (6 Oktober 2021)

Sumbawa dijuluki sebagai ‘Tana Intan Bulaeng’ bukan tanpa alasan. Selain kekayaan budaya, keragaman hayati, juga kekayaan mineral di Sumbawa telah diakui. Komoditi emas menjadi salah satu hal paling menarik. Sebagaimana diketahui, bahwa NTB adalah salah satu pusat pertambangan emas di Indonesia, yang dikelola Amman Mineral dengan Batu Hijau di KSB dan Dodo Rinti di Sumbawa, Sumbawa Juta Raya di Kecamatan Lantung Sumbawa, serta Sumbawa Timur Maining di Dompu, dan lainnya.

Di samping itu juga memiliki tambang-tambang rakyat atau tambang tradisional yang dikelola oleh rakyat namun cenderung pengelolaannya konvensional dan membahayakan bagi keselamatan penambang.

Penambangan dengan cara konvensional memiliki resiko cukup serius. Sebagai contoh tambang rakyat di Gunung Labaong yang terletak di kawasan Kecamatan Lape Sumbawa, yang sempat membuat gempar pada Tahun 2012.

Baca Juga  Setahun Zul-Rohmi: Kapolda, Danrem dan Wakajati Bicara Capaian Pembangunan NTB

Tambang rakyat yang dijalankan masyarakat sekitar yang tidak memperhatikan standar keamanan tersebut memakan ratusan korban, karena proses penambangan yang salah menyebabkan longsornya sisa galian dan menimbun para penambang.

Hal ini menjadi salah satu pemantik Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) untuk melakukan upaya peningkatan pengetahuan kepada masyarakat tentang pentingnya keahlian di bidang pertambangan demi keselamatan. Selain itu, UTS saat ini juga memiliki satu jurusan yang tengah diajukan yaitu Teknik Pertambangan.

Melalui pertemuan antara Rektor UTS Chairul Hudaya, Ph.D dengan Menteri ESDM Arifin Tasrid di Mataram pada September 2021 lalu telah menelurkan penandatanganan kerjasama terkait pembangunan Pusat Pendidikan dan Pelatihan atau Center of Excelent (COE) bagi pelaku kegiatan pertambangan dan pengolahan biji emas yang masih menjalankan penambangan dengan cara konvensional. COE ditujukan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat penambang terkait pertambangan yang baik dan benar.

Baca Juga  Distan Sumbawa Segera Tender Pengadaan Bibit Bawang Merah

Rektor UTS Chairul Hudaya, Ph.D menyebutkan bahwa masyarakat yang menjalankan tambang tradisional ini masih banyak di Sumbawa. Untuk itu perlu diberikan pelatihan baik pelatihan teknis maupun non teknis terkait pertambangan sehingga yang dikelola rakyat tersebut dapat dijalankan seaman dan seefisien mungkin, dengan menggunakan teknologi-teknologi yang lebih baru.

Dengan adanya Center of Excelent atau Pusat Diklat ini nanti, para pelaku kegiatan pertambangan dan pengolahan biji emas dapat memaksimalkan pengetahuan serta kemampuannya di bidang pertambangan.

Lebih jauh Ia menyatakan bahwasa UTS akan menyediakan lahan sebesar 2 hektar untuk keperluan pembangunan pusat pendidikan dan pelatihan pertambangan tersebut di kawasan UTS. (SR)

 

rokok pilkada mahkota NU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *