Konstribusi Luar Biasa Tim PPDM UNSA Dalam Industri Garam Sumbawa

oleh -438 Dilihat

SUMBAWA BESAR, SR (13/8/2019)

Sejalan dengan program pemerintah untuk percepatan perekonomian desa yang berfokus menangani infrastruktur, Universitas Samawa (UNSA) melalui Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) yang merupakan hibah kompetitif nasional multi tahun, memberikan konstribusinya. Universitas tertua di Pulau Sumbawa itu memberikan penguatan melalui penerapan sains dan teknologi berbasis riset dalam mengembangkan produksi garam di Desa Labuhan Bajo untuk mewujudkan Desa Labuhan Bajo menuju Desa Garam beryodium.

Tim PPDM yang terdiri dari Dedi Syafikri, M.Si, Dwi Mardhia, M.Sc, Nining Andriani, M.Pd dan Fahmi Yahya, M.Pd telah melakukan beberapa kegiatan di desa tersebut. Seperti kegiatan penyuluhan tentang garam beryodium dan stunting, pelatihan iodisasi garam, pendampingan serta pemberian bantuan alat produksi garam meliputi geoisolator dan mixer garam. Kegiatan yang telah dilaksanakan sejak Maret 2019 lalu ini mulai dirasakan hasilnya dengan dilakukannya panen perdana garam oleh kelompok binaan mereka, Senin, 12 Agustus 2019. Kelompok Setia Kawan merupakan kelompok yang dibentuk oleh tim PPDM yang diketuai Jumari. Pelaksanaan panen perdana garam dihadiri Sekcam Utan, Diskoperindag, Dikes, DKP Kabupaten Sumbawa dan Ketua LPPM Universitas Samawa. Kehadiran instansi terkait pada kegiatan panen garam ini merupakan bentuk dukungan dan sinergitas antara pemerintah daerah dan perguruan tinggi.

Baca Juga  Belasan Siswa SIT SC Borong Juara di Paracendekia English and Mathematics Festival se-NTB

Diskoperindag melalui Kabid Perindustrian, Adi Kusmayadi mengapresiasi kegiatan PPDM yang dilaksanakan tim UNSA karena akan menjadi agenda besar dalam industri garam Sumbawa. Ke depan agenda industri garam akan menjadi prioritas melalui terbentuknya Forum Industri Garam Sumbawa.

DKP Kabupaten Sumbawa yang diwakili oleh Kabid Budidaya Rahmad Hidayat menyampaikan terimakasih atas program yang telah dilaksanakan tim PPDM UNSA dalam membantu petani garam Desa Labuhan Bajo. DKP sangat yakin dengan adanya program seperti PPDM maka industi garam di Sumbawa akan semakin berkembang.

Sementara dr Nieta mewakili Dinas Kesehatan mengatakan bahwa PPDM merupakan langkah baik dalam menurunkan angka kasus stunting di Desa Labuhan Bajo. Tim PPDM UNSA sangat bersyukur dengan adanya dukungan dari pemerintah dan instansi terkait. Sinergitas yang baik ini diharapkan akan mewujudkan perkembangan industry garam di Sumbawa sekaligus menjadi salah satu upaya dalam mencegah kejadian stunting. Pencapaian tim PPDM pada tahun pertama kegiatannya dari 3 tahun rencana pelaksanaan telah mencapai target yang diharapkan yaitu adanya peningkatan kuantitas dan kualitas garam serta geliatnya Kelompok Setia Kawan dalam meproduksi garam beryodium pada pelaksanaan kegiatan PPDM tahun kedua. (SR)

rokok pilkada NU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *