Ustadz Rul: Berdosa ASN yang Tidak Apel Pagi

oleh -82 Dilihat

SUMBAWA BESAR, SR (10/5/2019)

Aparatur Sipil Negara (ASN) harus menjadi contoh dan tauladan bagi masyarakat. Segala tindak tanduknya selalu menjadi sorotan publik. Karena itu Bulan Ramadhan ini menjadi momen yang baik untuk para ASN meningkatkan keimanan dan ketaqwaannya. Inilah upaya yang dilakukan Bagian Pemerintahan Setda Kabupaten Sumbawa dengan cara menggelar tausyiah melibatkan para ASN lingkup Kantor Bupati Sumbawa, Jumat (10/5) pagi. Agenda rutin selama bulan puasa tersebut dihadiri Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Sumbawa, Staf Ahli Bupati Bidang Hukum, Politik dan Pemerintahan, para Kabag beserta seluruh staf, dengan menghadirkan Ustadz H. Nasrullah, S.Sos.I sebagai penceramah.

Asisten Pemerintahan dan Kesra Dr. H. Muhammad Ikhsan, M.Pd dalam kata pengantarnya menyampaikan bahwa puasa adalah ibadah hati, yang hanya diketahui  Allah dan manusia yang berpuasa. Terkait hal tersebut, Asisten mengajak seluruh ASN untuk memanfaatkan waktu sebaik mungkin, meraih pahala besar dan berlipat ganda atas amal ibadah selama bulan ramadhan. Salah satunya dengan mengikuti ceramah agama, karena hati harus senantiasa disiram dan diisi dengan hal-hal baik.

Baca Juga  Komisi 1 DPRD Sumbawa Belajar Kelola Aset di BPKAD NTB

Dalam tausyiahnya, Ustadz Nasrullah, S.Sos.I menyampaikan tentang tujuan puasa yaitu melatih diri agar tidak melakukan perbuatan–perbuatan yang dilarang Allah SWT serta lebih bertaqwa dan menyempurnakan keimanan kepada Allah SWT. Puasa bukan hanya sebagai kewajiban tapi kebutuhan. Menjalankan ibadah puasa di Bulan Ramadhan kewajiban bagi setiap muslim yang telah baligh dan memenuhi syarat baik syarat syah ataupun syarat wajib. Bagi umat muslim yang tidak menjalankannya, maka hukumnya berdosa, dan wajib menggantinya di lain waktu serta wajib juga untuk membayar fidyah.

Disampaikan pula tentang hikmah puasa ramadhan termasuk dalam segi kesehatan. Menanggapi pertanyaan tentang berdosa tidaknya seorang ASN yang tidak melaksanakan apel, Ustadz Rul–akrab ia disapa, secara tegas mengatakan berdosa. Menurutnya apel pagi bagian dari jam kerja, sehingga termasuk dalam korupsi waktu. Terkait tentang kecenderungan seseorang untuk bergosip atau membicarakan keburukan orang lain selama puasa, akan mengurangi nilai pahala dari puasa. Ketika berlebihan maka akan membatalkan puasa. Kemudian menanggapi pertanyaan apakah sah puasa sunat yang dilakukan seseorang sebelum lunas atau terbayarnya puasa wajib, Ustadz menjawab selesaikan kewajiban atau pokok terlebih dahulu, baru kemudian melaksanakan puasa syawal dan puasa Senin Kamis. (SR)

rokok pilkada mahkota NU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *