SiANDINI dan e-KRABAT Jadi Kado HUT Sumbawa dari Bagian Perekonomian

oleh -122 Dilihat
Drs. Irawan Subekti

SUMBAWA BESAR, SR (16/1/2019)

Memasuki tahun 2019, perangkat daerah diharapkan untuk terus memacu semangat dan meningkatkan etos kerjanya. Bagian Perekonomian Setda Kabupaten Sumbawa untuk meningkatkan efisensi dan efektifitas kerja di lingkup koordinasi maupun teknis sesuai fungsinya telah menyusun dan mengembangkan aplikasi yang diharapkan mampu mendorong percepatan informasi yang dapat terus diakses khususnya oleh pimpinan dalam pengambilan kebijakan strategis. SiANDINI dan e-KRABAT sekaligus dihajatkan sebagai persembahan bagi hari jadi ke-60 Kabupaten Sumbawa Tahun 2019 pada tanggal 22 Januari 2019 mendatang. Demikian disampaikan Kepala Bagian Perekonomian Setda Kabupaten Sumbawa Drs. Irawan Subekti kepada media ini di ruang kerjanya, Selasa (15/1/2019).

Subekti mengatakan bahwa pemakaian aplikasi ini diharapkan mampu mendorong peningkatan sinergi antar pelaku yang terkait dengan program – program unggulan pemerintah daerah khususnya di sektor perekonomian. “Kami telah merancang aplikasi SiANDINI dan e-KRABAT untuk mendongkrak report kondisi lapangan maupun progress secara ekonomi di masyarakat,” ungkapnya.

Subekti menjelaskan bahwa SiANDINI adalah kepanjangan dari Sistem Peringatan Dini Inflasi Sumbawa yang merupakan aplikasi Decision Support System (DSS) atau Sistem Pendukung Keputusan (SPK) yang memusatkan diri pada pemantauan dan analisa harga di Kabupaten Sumbawa. Harga pasar yang dianalisa dilakukan di 5 lokasi pasar yang fokus pada barang kebutuhan pokok dan barang strategis lainnya berdasarkan Perpres Nomor 71 Tahun 2015.

Baca Juga  Sholat Taraweh Pertama, Bupati Ingatkan Jamaah Konsentrasi Beribadah

Untuk menunjang pelaksanaan SiANDINI, telah diterbitkan SK Bupati Sumbawa Nomor 187 Tahun 2018 tentang Pembentukan Tim Pengandalian Inflasi Daerah (TPID) dan SK Bupati Sumbawa No. 201 Tahun 2018 tentang Pembentukan Tim Pemantauan dan Analisa Perkembangan Harga. Bentuk SiANDINI adalah sistem aplikasi elektronik yang berisi data-data perkembangan harga hasil pemantauan tim di pasar, dan data harga dari produsen. Data harga produsen didapatkan dari perangkat daerah teknis yang merupakan anggota tim dalam SK Bupati Sumbawa No. 201 Tahun 2018.

Dengan adanya data harga di konsumen dan produsen tersebut, maka dapat ditentukan margin perdagangan dan pengangkutan (MPP) di Sumbawa. “Dengan demikian, Tim Pemantau dan Analisa Harga dapat menyusun rekomendasi dan pilihan kebijakan yang akan diputuskan dalam Rapat TPID yang ketuanya adalah Bupati Sumbawa,” imbuh Subekti.

Aplikasi ini juga akan mengirimkan signal peringatan dini langsung ke gadget/HP Bupati dan Tim TPID lainnya jika terjadi kenaikan harga komoditi. Dengan Siandini, big data dapat dikelola dengan baik dan dianalisa secara terukur sehingga menghasilkan respon kebijakan yang tepat guna dan tepat sasaran mulai dari pengendalian harga, mencegah fluktuasi harga sampai penyusunan program-program peningkatan kesejahteraan petani dan UMKM di daerah. Inovasi ini sangat terbuka untuk direplikasi oleh Kabupaten dan kota lain yang memiliki kondisi relative sama dan dapat dioperasikan pada platform IOS dan Android. Saat ini, SiANDINI dalam tahapan pembangunan sistem, ujicoba, dan penyelarasan dengan program lainnya sehingga pelaksanaan koordinasi dan integrasi program dengan berbagai instansi adalah sebuah keharusan agar data yang menjadi “bahan baku” utama adalah data yang valid, data yang dapat dipertanggungjawabkan sehingga tidak terpapar hoax pasar dan bisa bermanfaat bagi kemaslahatan. “Selain SiANDINI, Bagian Perekonomian juga telah menyiapkan aplikasi e-KRABAT,” ujar mantan Camat Unter Iwes ini.

Baca Juga  Kunjungi Korban Angin Putting Beliung, Bupati Janji Perbaiki Rumah

Subekti menjelaskan bahwa program Desa Bebas rentenir merupakan salah satu program strategis yang dijalankan oleh Pemerintahan Daerah saat ini sekaligus sebagai upaya meningkatkan akses permodalan guna menguatkan dan meningkatkan kemandirian desa dan masyarakat dalam mengelola potensi ekonomi desa di Kabupaten Sumbawa dengan branding KRABAT (Kredit Sahabat) yang disalurkan melalui BUMDesa. “Dengan e-KRABAT, maka pimpinan daerah dapat langsung melakukan monitoring secara real time tentang pengelolaan dana Kredit Sahabat mulai dari perencanaan, penyaluran, perkembangan maupun dampak-dampak secara ekonomi bagi masyarakat,” tutur Subekti.

Kepala Bagian Perekonomian low profile ini mengatakan bahwa kehadiran 2 aplikasi ini juga tak lepas dari kesepahaman seluruh perangkat daerah dalam menyukseskan program nasional Gerakan Menuju 100 Smart City Indonesia, dimana Kabupaten Sumbawa termasuk menjadi kabupaten yang terpilih program dimaksud. (SR)

rokok pilkada mahkota NU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *