Gempa 6,6 SR Guncang Sumbawa, Pusat di Sumba Baratdaya NTT

oleh -78 Dilihat

SUMBAWA BESAR, SR (30/12/2016)

Warga seketika berhamburan keluar rumah, Jumat (30/12) pagi ini sekitar pukul 06.30 Wita. Mereka yang sebagian besar masih terlelap seketika terjaga dan panik. Pasalnya, terjadi gempa bumi yang cukup besar. Getarannya sangat terasa di wilayah Kota Sumbawa dan sekitarnya membuat rumah berdecit dan nyaris roboh. Ibarat kapal laut dihantam gelombang dan sangat terasa oleh penumpang yang berada di dalamnya. Seperti di Kelurahan Bugis Kabupaten Sumbawa. Saking paniknya ada warga yang keluar dengan cara loncat jendela padahal pintu rumahnya terbuka lebar. Ada juga yang menabrak pintu tak sadar masih terkunci. Semua warga menghindari berada di dalam rumah dan mengambil titik kumpul di tanah lapang yang luas.

Informasi yang diperoleh SAMAWAREA, gempa bumi itu berkekuatan 6,6 Skala Richter (SR), berlokasi di 9.37 LS—118.63 BT, dengan kedalaman 91 kilometer, 59 Km Barat Laut, Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT). Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

Baca Juga  Kasus Jual Beli Lahan di Kawasan Hutan, Jaksa Bidik Keterlibatan BPN

Mengingat getarannya lumayan hebat, sejauh ini belum ada laporan resmi mengenai adanya rumah yang roboh atau rusak. Tim Taruna Siaga Bencana (TAGANA) akan turun ke lapangan untuk menghimpun data dan informasi. “Kami akan mencoba mencari informasi karena berdasarkan ilmuwan, gempa berkekuatan 6.0—6.9 SR dapat menimbulkan kerusakan atau merusak area hingga jarak 160 kilometer dari pusat gempa,” kata Ketua TAGANA Sumbawa, Dedi Susanto S.Pd.I saat dihubungi SAMAWAREA.

Dedi Susanto, Ketua TAGANA Sumbawa
Dedi Susanto, Ketua TAGANA Sumbawa

Namun Dedi memberikan sedikit tips untuk menghadapi gempa yang terjadi. Menurutnya, ketika berada di dalam rumah, penghuni dapat berlindung di bawah meja atau tempat tidur. Jika tidak, lindungilah kepala dengan bantal atau benda lainnya. “Jauhi rak buku, lemari dan kaca jendela. Hati-hati terhadap langit-langit yang mungkin runtuh, benda-benda yang tergantung di dinding dan sebagainya,” himbau Dedi.

Kemudian ketika berada di luar ruangan, masyarakat diminta menjauhi bangunan tinggi, dinding, tebing terjal, pusat listrik dan tiang listrik, papan reklame, pohon yang tinggi dan lainnya yang berpotensi roboh. Usahakan dapat mencapai daerah yang terbuka. Selanjutnya apabila sedang mengendarai kendaraan, segera berhenti di tempat terbuka. Hindari berhenti di atas jembatan atau di bawah jembatan layang/jembatan penyeberangan. Bila sedang berada di pusat perbelanjaan atau biskop, dan lantai dasar mall, diharapkan mengikuti semua petunjuk dari pegawai atau satpam setempat. Jika anda merasakan getaran gempabumi saat berada di dalam lift, maka tekanlah semua tombol. Ketika lift berhenti, keluarlah, lihat keamanannya dan mengungsilah. Jika anda terjebak dalam lift, hubungi manajer gedung dengan menggunakan interphone bila tersedia. Sementara warga yang berada di pesisir pantai, bahayanya datang dari tsunami. “Jika merasakan getaran dan tanda-tanda tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi,” demikian Dedi. (JEN/SR)

rokok
rokok pilkada mahkota NU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *