SUMBAWA BESAR, SR (11/11/2016)
Para pembegal kayu tak berhenti untuk beraksi. Mereka kerap memanfaatkan kelengahan aparat untuk merusak hutan. Buktinya, kemarin, Tim Gabungan terdiri dari Dinas Kehutanan, TNI, Polisi Militer dan Polisi menemukan 20 kubik kayu jati gelondongan di dekat Bendungan Desa Gapit, Kecamatan Empang. Kayu tersebut diduga berasal dari kawasan hutan setempat. Saat hendak mengevakuasi kayu itu sejumlah massa keberatan.
Kasi Pengamanan Hutan Dinas Kehutanan Sumbawa, Muktamarwan, S.Pt mengatakan, bahwa operasi ini bagian dari perintah Bupati dalam pemberantasan aksi illegal logging. Dalam tindakan lapangan pihaknya melibatkan unsur TNI, Polisi Militer, Polsek Empang, Camat Empang beserta jajarannya. Ketika pihaknya melakukan operasi di wilayah KPH Ampang, menemukan tumpukan kayu gelondongan sekitar 300 meter dari kawasan Bendungan Gapit dan langsung diamankan. Namun, ungkap Wawe—akrab Ia disapa, pihaknya kesulitan untuk mengangkut kayu itu, lalu berkoordinasi untuk mengirimkan tiga unit truk.
Ketika menunggu kiriman truk, sejumlah massa datang melakukan keberatan. Massa keberatan karena tim masuk ke wilayah mereka tanpa seijin Kepala desa setempat. Setelah memberi penjelasan jika operasi itu seijin Camat Empang dan atas perintah Bupati, massa pun mundur teratur. Meski demikian tidak satupun dari mereka yang mengakui jika kayu tersebut adalah miliknya. “Semua kayu di lokasi itu belum bisa kami evakuasi karena keterbatasan truk pengangkut,” akunya.
Sejauh ini kayu yang diamankan berstatus barang temuan dan kini diamankan di Kantor Dinas Kehutanan sekaligus masih menyelidiki siapa pemiliknya. (JEN/SR)
