SUMBAWA BESAR, SR (27/11/2016)
Perseteruan H.M Husni Djibril B.Sc dan H. Mustami H. Hamzah B.Sc., SH berlangsung cukup lama. Keduanya adalah tokoh yang telah berjasa membesarkan PDI Perjuangan khususnya di Kabupaten Sumbawa. Dua tokoh yang dikenal sebagai macan parlemen ini pecah kongsi ketika Mustami H Hamzah didepak dari jabatan Ketua DPC PDIP Sumbawa. Husni Djibril disebut-sebut sebagai actor penyebabnya. Rivalitas keduanya pun kian tajam saat Pilkada Sumbawa 2015. Mustami memilih mendukung pasangan H. Asaad Abdullah—Chandra Wijaya Rayes, lawan terkuat dari pasangan Husni—Mo. Sejak saat itulah keduanya sering diibaratkan bagaikan air dan minyak yang tidak mungkin bisa bersatu kembali. Tapi anggapan itu terbantahkan. Bukan PDIP yang mempertemukan mereka, tapi Partai Hanura. Pada moment pelantikan Pengurus DPC Hanura Kabupaten Sumbawa, Sabtu (26/11) kemarin, keduanya dihadirkan. HM Husni Djibril B.Sc diundang dalam kapasitasnya sebagai Bupati Sumbawa, sedangkan Haji Mustami selaku tokoh masyarakat.

Ratusan pasang mata yang memadati Gedung Wanita Sumbawa seketika berdiri. Mereka terharu menyaksikan kedua tokoh, Husni dan Mustami berangkulan dan berpelukan cukup lama dengan mata yang berkaca-kaca. Di dekatnya berdiri Ketua DPC Hanura, Drs. H.Jamaluddin Malik yang sejak awal sudah menyetting dua tokoh tersebut bisa islah. Pemandangan langka tersebut langsung diabadikan sejumlah wartawan dan tamu undangan. “Ini saudara kami Pak Mustami, kami memang sempat berpisah, tapi hati kami selalu bertaut,” kata Bupati Sumbawa, HM Husni Djibril B.Sc.
Haji Husni—akrab Bupati disapa mengaku selama ini keduanya masih menjaga diri dan memiliki perasaan yang malu-malu untuk kembali menjalin komunikasi. Puncaknya perasaan yang terpendam itu tertumpahkan pada momen pelantikan pengurus DPC Hanura Sumbawa. “Saya ingin menunjukkan bagaimana beliau (Mustami) membutuhkan pemerintah daerah yang saat itu dipimpin Bapak Jamaluddin Malik, begitu juga saat ini bagaimana beliau membutuhkan Husni Djibril. Pasti akan terlayani dengan baik,” ucap Haji Husni seraya melirik kearah Mustami yang terlihat tersenyum.
Haji Husni mengaku tidak pernah menjadikan orang yang pernah berada di posisi rivalitas sebagai musuh, semua dianggap sahabat. Seperti H Asaad Abdullah, dan Jack Morsa yang menjadi rival saat Pilkada lalu, sampai sekarang mereka selalu berkomunikasi. Keduanya termasuk Jamaluddin Malik—bupati dua periode sebelumnya, kerap menyampaikan masukan bahkan menegurnya ketika ada kepemimpinannya yang dianggap lemah dan keliru. “Saya bersyukur memiliki mereka semua, yang selalu mendukung dan memberikan perhatian terhadap saya untuk mampu memimpin daerah ini dan mewujudkan cita-cita Sumbawa hebat dan bermartabat,” demikian Haji Husni. (JEN/SR)