MATARAM, SR (10/10/2016)
Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera Nusa Tenggara Barat (DPW PKS NTB) menjaring lima nama dari eksternal yang masuk nominasi terbesar bakal calon Gubernur NTB untuk ikut bertarung pada Pemilihan Kepala Daerah 2018 mendatang. Mereka adalah, H. Ahyar Abduh-(Mantan Ketua Golkar Kota Mataram) atau kini sedang menjabat sebagai Walikota Mataram. Kemudian, H. Suhaili-Ketua DPD I Golkar, diikuti Lalu Rudy Irham Srigede-Mantan Danrem, H. Muhammad Amin-Ketua Nasdem NTB dan Ali Bin Dachlan (Ali BD)-Bupati Lombok Timur. “Jadi penjaringan dari eksternal ini sudah kami lakukan sejak Juli 2016 lalu, dan kelima nama tersebut masuk sebagai nominasi terbesar,” kata Ketua DPW PKS NTB, H Abdul Hadi kepada Wartawan di Mataram, Senin (10/10).
Selain kelima nama dari eksternal tersebut sambungnya, adapun nama-nama dari internal PKS yang diusulkan maju pada Pilkada mendatang. Adalah Dr. H. Zulkiflimansyah, SE.,M.Sc., Tuan Guru Muharon, Suryadi Jaya Purnama dan H. Johan Rosihan. “Sebenarnya kalau dari internal ada beberapa nama lagi, termasuk saya sendiri,” ujar Abdul Hadi sambil tersenyum.
Mengingat PKS saat ini hanya memiliki enam kursi, tentu harus bersinergi sekaligus berkoalisi. Selain itu, akan melihat survey elektabilitas. Sebab, DPW hanya diberikan dua pasang nama untuk diusulkan ke tingkat pusat. Sebelumnya masih kata Abdul Hadi, pihaknya akan melihat sisi moral, kemampuan serta keseriusan para calon dalam mengurus NTB. Hal ini merupakan persyaratan pokok. “Jangan sampai NTB ini nantinya mundur. Justru mereka (para calon) harus membuat bagaimana daerah kita bisa lebih maju lagi ke depan,” tandasnya.
Lebih jauh Abdul Hadi mengungkapkan, nama-nama dari eksternal maupun internal ini bersifat fleksibel. Mereka bisa menjadi nomor satu maupun nomor dua tergantung bagaimana nantinya. “Entah itu nantinya jadi yang kesatu atau kedua, tergantung bagaimana dan seperti apa akan komunikasikan. Yang pasti, bersifat fleksibel,” terangnya.
Disinggung, apakah tidak terlalu dini PKS melakukan penjaringan untuk Pilkada 2018 ? Ia mengaku, justru akan lebih baik, sehingga pihaknya dapat melakukan ujicoba keseriusan para calon tersebut dengan rentan waktu yang ada saat ini. “Lebih baik dini, sehingga mudah kita evaluasi,” pungkasnya. (NA/SR)