Hasil Penelitian Arkeologi Sumbawa Disosialisasikan

oleh -186 Dilihat

Sumbawa Besar, SR (04/09/2015)

Hasil penelitian arkeologi di Kabupaten Sumbawa disosialisasikan. Kegiatan yang digelar hasil kerjasama Pusat Arkeologi Nasional dan Disporabudpar Sumbawa di Hotel Cendrawasih, Jumat (4/9) ini dihadiri Prof Dr Truman Simanjuntak dan Drs I Made Geria sebagai pembicara dari Pusat Arkeologi Nasional Kementerian dan Kebudayaan RI, Staf Ahli Bupati Bidang SDM dan Kemasyarakatan, dinas terkait dan peserta yang terdiri dari para juru pelihara Cagar Budaya Sumbawa, pelajar didampingi guru pembina dan pegawai lingkup Disporabudpar.

Bupati Sumbawa diwakili Staf Ahlinya, Ir Mustafa menyampaikan bahwa tujuan penelitian arkeologi beragam. Di antaranya untuk menyusun sejarah  kebudayaan, memahami perilaku manusia, serta mengerti proses perubahan budaya. Karena bertujuan untuk memahami budaya manusia, maka ilmu ini termasuk dalam kelompok ilmu humaniora. Meski demikian, terdapat berbagai ilmu bantu yang digunakan, antara lain sejarahantropologigeologi  (dengan ilmu tentang lapisan pembentuk bumi yang menjadi acuan relatif umur suatu temuan arkeologis), geografiarsitekturpaleoantropologi dan bioantropologifisika (antara lain dengan karbon c-14 untuk mendapatkan pertanggalan mutlak), ilmu metalurgi (untuk mendapatkan unsur-unsur suatu benda logam), serta filologi (mempelajari naskah lama).

Baca Juga  Ahli Waris Toe Minta Toko Sumber Elektronik Dibuka Agar Usaha Berjalan

Arkeologi 1Arkeologi pada masa sekarang ini sebut Mustafa, merangkumi berbagai bidang terkait. Sebagai contoh, penemuan mayat yang dikubur akan menarik minat pakar dari berbagai bidang untuk mengkaji tentang pakaian dan jenis bahan digunakan, bentuk keramik dan cara penyebaran, kepercayaan melalui apa yang dikebumikan bersama mayat tersebut, pakar kimia yang mampu menentukan usia galian melalui cara seperti metoda pengukuran karbon 14. Sedangkan pakar genetik yang ingin mengetahui pergerakan perpindahan manusia purba, meneliti DNA-nya.

Karena bergantung pada benda-benda peninggalan masa lalu, maka arkeologi sangat membutuhkan kelestarian benda-benda tersebut sebagai sumber data. Untuk itu, dibutuhkan upaya untuk melindungi peninggalan ini sekaligus peran masyarakat sekitar dalam menjaganya sebagai bentuk kearifan lokal. Sedangkan dari sisi ilmu pengetahuan adalah dengan dikembangkan disiplin lain, yaitu pengelolaan sumberdaya arkeologi (archaeological resources management), atau lebih luas lagi adalah pengelolaan sumberdaya budaya (CRM/Culture Resources Management).

Untuk diketahui, Indonesia kaya akan peninggalan arkeologi termasuk Kabupaten Sumbawa. Beberapa di antaranya yang dikenal adalah Makam Sampar yang merupakan kuburan para Raja Sumbawa letaknya sekitar 1 kilometer arah timur Dalam Loka, Makam Karongkeng yang terletak di Kecamatan Empang merupakan Makam H Abdul Karim (Haji Kari) seorang penyiar atau mubaliq Islam yang mengembangkan Islam di Sumbawa bagian timur jauh sebelum Raja Sumbawa masuk Islam Tahun 1623. Kemudian Situs Ai Renung adalah situs sarkofagus (kuburan batu) di Desa Batu Tering Kecamatan Moyo Hulu, Situs Lutuk Batu Peti (sarkofagus) yang terletak sebelah barat laut dari Dusun Kuang Amo Desa Sempe Kecamatan Moyo Hulu, Situs Tarakin berada sebelah barat Kuang-Amo, dan Situs Raboran yang juga berupa sarkofagus letaknya tidak jauh dari Desa Sebasang Kecamatan Moyo Hulu. Selain itu Situs Temang Dogan terletak sekitar 4 KM arah selatan Desa Pugkit Kecamatan Lape, Situs Batu Tata terletak di Jalan Batu Dulang- Punik (satu kilometer sebelum sampai ke Punik), dan Situs Sampar Rhe.

Baca Juga  Soal UN SMA/MA/SMK Tiba Hari Ini

“Kami berharap melalui sosialisasi ini masyarakat Kabupaten Sumbawa dapat mengetahui dan semakin mengenal kekayaan situs sejarah yang dimiliki Tana’ Samawa sehingga kedepan kita semua dapat bersama-sama ikut berperan dalam melestarikan situs-situs bersejarah tersebut,” pintanya. (Jen/SR)

rokok pilkada mahkota NU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *