Sumbawa Besar, SR (23/12)
Aksi perambahan hutan di Pulau Moyo harus menjadi perhatian bersama. Tidak hanya dilakukan oleh pemerintah dan aparat berwenang namun yang paling berperan dalam menjaga kelestarian hutan setempat adalah masyarakat sekitar. “Pemerintah dengan segala keterbatasan tidak mungkin bekerja sendiri tapi masyarakat di sekitar kawasan hutan itu sangat berperan dalam menjaganya,” kata Bupati Sumbawa, Drs H Jamaluddin Malik saat dicegat usai menghadiri peringatan Hari Ibu di Gedung Wanita Sumbawa, Senin (22/12).
Pemerintah ungkap JM—akrab bupati disapa, sudah intensif melakukan penyuluhan, bahkan tindakan di lapangan. Namun upaya ini dinilai belum maksimal tanpa peran masyarakat. Karena tidak dipungkiri, kerusakan hutan dominan disebabkan warga sekitarnya yang tidak menjaga hutan tapi sebaliknya menjadi pelakun illegal logging. Karena itu kesadaran masyarakat sangat penting, ketika hutan dirusak maka masyarakat itu juga yang akan rugi bukan hanya secara ekonomi tapi juga keselamatan jiwa dari bencana banjir dan longsor yang siap menerjang.
Selain pemerintah, Bupati sangat berharap peran tokoh masyarakat dan tokoh agama termasuk organisasi keagamaan seperti MUI, NU, Muhammadiyah dan lainnya. Untuk berdakwah tidak harus di masjid namun lebih banyak di luar dengan terjun ke tengah-tengah masyarakat. “Orang yang ada di masjid sudah pasti orang baik, orang di luar masjid itulah yang harus menjadi sasaran dakwah misalnya di sekitar hutan dengan membangun kesadaran menjaga hutan,” pinta JM.
Demikian dengan anggota DPRD untuk tidak pandai bicara dan menimbulkan pro kontra di lembaganya, mereka juga harus turun melakukan pengawasan. “Ingat DPRD adalah pejabat pemerintah daerah yang memiliki tanggung jawab yang sama dengan eksekutif. Jadi jangan hanya pandai memerintah eksekutif melakukan penyuluhan tapi secara bersama harus ikut turun ke lapangan,” tukas JM.
Bayangkan hutan di Pulau Moyo sudah dirambah hingga seribuan hektar. Padahal Pulau Moyo itu bukan hanya aset daerah melainkan juga aset nasional yang harus dijaga dan dilestarikan. (*)