Rancang Kincir Angin, Tim Fateta UTS Tembus Final KKAI

oleh -197 Dilihat

Sumbawa Besar, SR (02/09)

Rancang kincir angin
Rancang kincir angin

Prestasi nasional yang diraih mahasiswa Universitas Tekhnologi Sumbawa (UTS) semakin tak terhitung. Kali ini prestasi bergengsi disumbangkan mahasiswa Fakultas Tekhnologi Pertanian (FATETA) UTS. Pada Kompetisi Kincir Angin Indonesia (KKAI) 2014 yang digelar Universitas Sanata Dharma bekerjasama dengan Bappeda Bantul dan Ditlitabmas Kemendikbud, Bantul Yogyakarta belum lama ini, mahasiswa Fateta UTS lolos ke babak final.

Kompetisi ini merupakan ajang bergengsi tahunan tingkat nasional yang diikuti semua kalangan mahasiswa dari tingkat D2 hingga S2 se-Indonesia. Dalam kompetisi bergengsi ini, Tim Merah Saga Fateta UTS yang dimotori Irwandi, Rani Sayafriansya, Adiyat Ade Putra, Febri Ramdhani dan Sri Sunarti berhasil menyisihkan sejumlah tim dari luar daerah.

Baca Juga  Peredaran Narkoba di NTB Sudah Mengkhawatirkan !

Kelima mahasiswa Program Studi Teknologi Industri Pertanian yang dibimbing, Riksa Prayogi W.S.TP—salah satu dosen setempat merancang kincir angin tipe VAWT (Vertical Axis Wind Turbine), yaitu turbin angin yang memiliki sudut vertikal untuk menangkap angin dari arah manapun dan merubahnya menjadi energi listrik. Kincir angin tipe VAWT ini dirancang untuk menghasilkan energi listrik dengan kecepatan angin yang relative rendah yaitu 5 m/s. “Pada babak final ini, kami tim Merah Saga dengan sekuat tenaga akan memberikan performance terbaik dengan membawa nama Sumbawa yang diwakili UTS,” cetus Irwandi–Ketua Tim Merah Saga.

Sementara pembimbing Tim Merah Saga, Riksa Prayogi merasa bangga, mahasiswanya mampu bersaing dengan mahasiswa lain yang justru telah memiliki pengalaman dan jam terbang. Keberhasilan ini kata Riksa, menunjukkan kemampuan mahasiswa Sumbawa tidak kalah dengan mahasiswa lain yang sebagian besar berada di Pulau Jawa. “Kami harap

Baca Juga  Beasiswa NTB, Peluang Bintang Kuliah Sambil Bekerja, Raih Ilmu Dapat Cuan

Tim Merah Saga UTS dapat memberikan kamampuan terbaiknya di babak final dan menjadi salah satu pemrakarsa “Energi Terbarukan di Indonesia”, khususnya wilayah Indonesia Timur, Nusa Tenggara Barat,” tandasnya. (*) Baca juga di Gaung NTB

rokok NU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *