Pilot Garuda Meninggal Saat Landing

oleh -438 Dilihat

Sumbawa Besar, SR (02/09)

General manager Garuda Mataram, Sudarmadi
General manager Garuda Mataram, Sudarmadi

General Manager PT Garuda Indonesia Mataram, Sudarmadi menduga pilot pesawat Garuda Indonesia GA4819, Kapten Ramdanto yang meninggal dunia, akibat serangan jantung, Minggu (31/8) sekitar pukul 14.45 WIT.

Sudarmadi yang ditemui di Bandara Sultan Kaharuddin Sumbawa saat penerbangan perdana, Senin (1/9) juga meluruskan bahwa pilotnya meninggal bukan di dalam pesawat melainkan saat pesawat landing di Bandara Sultan Salahahuddin Bima, NTB.

Ia menyatakan sebelum menerbangkan pesawat dari Bandara Internasional Lombok (BIL) mengangkut sebanyak 70 orang penumpang, pilotnya terrsebut dalam kondisi sehat dan tidak mengeluh apapun. Namun ketika landing di Bandara Bima, pilot merasa tidak enak badan dan meminta untuk diperiksa ke rumah sakit. Tapi setibanya di rumah sakit setempat, nyawa pilot ini tidak tertolong. “Kami duga dia terkena serang jantung,” ucap Sudarmadi. Kendati demikian penerbangan BIL—Bima dan BIL—Sumbawa berjalan normal, dan tidak ada kendala.

Baca Juga  Usai Hearing di DPRD, PT Seger Pecat Sejumlah Buruh
Almarhum Kapten Ramdanto, Pilot Garuda
Almarhum Kapten Ramdanto, Pilot Garuda

Seperti yang diberitakan Tempo.Co, pilot pesawat Garuda Indonesia GA4819, Kapten Ramdanto, meninggal dunia di pesawat sebelum melakukan pendaratan. Namun kopilot berhasil mendaratkan pesawatnya dengan selamat.
Pesawat yang mengangkut 70 penumpang itu terbang dari Bandara Internasional Lombok menuju Bandara Sultan Salahudin, Bima, Nusa Tenggara Barat, pada pukul 14.45 WIT, Ahad, 31 Agustus 2014. Sekitar 15 menit sebelum mendarat, kopilot Stenly memberitahukan bahwa kapten pilot mengalami sesak napas. Pemberitahuan itu sekaligus meminta izin untuk pendaratan dengan satu pilot.
Menurut Supervisor Distrik Garuda Indonesia, Idham, 15 menit setelah pesawat berhasil mendarat dengan selamat, Ramdanto meninggal berada di dalam pesawat. “Berdasarkan keterangan dari para awak pesawat, sebelum berangkat, pilot telah mengeluh merasa kurang sehat,” ujar Idham kepada Tempo, Ahad, 31 Agustus 2014.
Jenazah almarhum segera dibawa ke Klinik Sari Farma, Kota Bima. Hasil pemeriksaan oleh Dr Irma adalah pilot tersebut mendapat serangan jantung. (*) Baca juga di Gaung NTB

rokok NU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *