Sumbawa Besar, SR
Ini mungkin kabar kurang baik bagi guru penerima tunjangan profesi, terutama yang sempat mengambil cuti dari tahun 2010 – 2013.
Pasalnya, tunjangan satu kali gaji yang telah mereka terima ini terancam harus dikembalikan, karena salah satu syarat utama untuk menerimanya guru bersangkutan mesti memenuhi kewajiban mengajar 24 jam dalam satu minggu. Logikanya, kewajiban mengajar selama 24 jam tatap muka dalam satu minggu ini, tidak mungkin terpenuhi manakala guru bersangkutan mengambil cuti.
Ditemui SR belum lama ini, Kadis Diknas Kabupaten Sumbawa, Sudirman Malik, SPd, menegaskan untuk mengetahui siapa-siapa saja guru yang pernah mengambil cuti ini, Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan NTB, tengah mengaudit laporan penerimaan tunjangan profesi sepanjang tahun 2010 – 2013.
Berdasarkan hasil rekapitulasi yang dilakukan pihaknya kata Dirman Malik—sapaan akrabnya, didampingi Kasi PMPTK SMP, Sutan Syahril, SSos, untuk tahun 2013 saja ada sebanyak 65 guru penerima tunjangan profesi yang mengambil cuti bersalin, dan sebanyak 223 orang mengambil cuti alasan penting.
Sementara tahun 2012, yang mengambil cuti bersalin 78 orang sedangkan cuti alasan penting sebanyak 194 orang. “Datanya sudah kami berikan. Nanti, data ini akan diverifikasi lagi,” ujarnya.
Apabila dari hasil audit BPKP nanti guru bersangkutan memang tidak memenuhi syarat mengajar 24 jam mengajar dalam seminggu, maka tunjangan profesi yang telah mereka terima harus dikembalikan.
Namun, guru-guru jangan berkecil hati dulu, sebab ada keringanan dalam pengembalian ini yakni dengan cara kompensasi.
Kompensasi di sini dalam artian, bila guru bersangkutan hanya mengambil cuti selama sebulan dan tunjangan profesi pada tahun ini dicairkan selama 3 bulan, maka yang sebulannya mesti diganti. “Intinya tergantung berapa lama guru mengambil cuti. Kalau cutinya tiga bulan, maka tiga bulan itu juga harus dikembalikan,” pungkasnya.