Mahasiswa UTS Kenalkan Biopori dan Fermentasi Jerami di Desa Seran Solusi Pertanian Berkelanjutan

oleh -738 Dilihat

SUMBAWA BARAT, samawarea.com (6 Juni 2025) Mahasiswa Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) menunjukkan aksi nyata dalam Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dengan melaksanakan kegiatan sosialisasi bertajuk “Lubang Resapan Biopori dan Fermentasi Jerami” di Desa Seran. Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen mahasiswa dalam mendukung solusi atas tantangan lingkungan dan pertanian yang dihadapi masyarakat desa.

Digelar di aula warga, kegiatan ini berlangsung dengan penuh antusiasme dan interaksi aktif antara mahasiswa dan masyarakat. Dua fokus utama yang diangkat adalah pengelolaan air melalui teknologi biopori, serta pengolahan limbah pertanian menjadi pakan ternak lewat fermentasi jerami.

Mahasiswa UTS Edukasi Biopori: Solusi Sederhana Hadapi Genangan dan Sampah Organik

Dalam pemaparannya, mahasiswa UTS menjelaskan bahwa lubang resapan biopori merupakan metode efektif untuk mengurangi genangan air serta memanfaatkan sampah organik rumah tangga. Teknologi ini dilakukan dengan membuat lubang vertikal di tanah yang kemudian diisi dengan sampah organik seperti sisa makanan dan daun kering.

“Biopori ini tidak hanya mencegah banjir, tapi juga membantu menyuburkan tanah secara alami,” ujar salah satu mahasiswa pemateri.

Warga pun diajak langsung mempraktikkan pembuatan biopori di lingkungan sekitar, dan tampak antusias mengikuti setiap tahapannya.

Sesi selanjutnya berfokus pada pemanfaatan limbah pertanian, khususnya jerami sisa panen, yang sering kali tidak dimanfaatkan secara maksimal. Mahasiswa memperkenalkan metode fermentasi sebagai solusi untuk meningkatkan kualitas jerami menjadi pakan ternak yang kaya nutrisi.

Proses fermentasi dilakukan dengan mencampurkan jerami dengan EM4, molases, dan disimpan dalam plastik silase. Demonstrasi langsung dilakukan agar warga memahami prosesnya secara menyeluruh dan dapat mengaplikasikannya secara mandiri.

Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat. Salah satu warga, Dela, menyampaikan apresiasinya terhadap edukasi yang diberikan mahasiswa.

“Kami sangat terbantu. Harapannya kegiatan seperti ini terus dilakukan agar kami bisa lebih mandiri dan ramah lingkungan,” ujarnya.

Program ini menjadi contoh nyata bahwa mahasiswa tidak hanya berperan sebagai akademisi di kampus, tetapi juga sebagai agen perubahan di tengah masyarakat. Melalui kegiatan ini, UTS menegaskan komitmennya dalam mencetak generasi yang peduli dan solutif terhadap permasalahan lokal. (SR)

 

victoria pilkada NU

Response (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *