SUMBAWA BESAR, samawarea.com (5 Juni 2025) – Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), mencatat sejarah baru dalam sektor pertanian dengan melakukan ekspor perdana jagung sebanyak 6.000 ton yang akan dilaksanakan pada 17 Juni 2025.
Ekspor ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk meningkatkan nilai tambah pertanian sekaligus mengatasi keterbatasan daya tampung gudang.
Bupati Sumbawa, Ir. H. Syarafuddin Jarot, MP, menyampaikan apresiasi mendalam atas kepercayaan dan dukungan pemerintah pusat, khususnya dalam hal fasilitas ekspor dan bantuan sarana produksi.
“Saya, Bupati Sumbawa, mewakili Bapak Gubernur NTB, menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya. Kami mendapat kepercayaan untuk mengekspor jagung sebanyak 6.000 ton untuk tahap pertama dari target 20.000 ton. Ini langkah besar bagi daerah kami,” ujar Bupati Jarot saat berdialog dengan Presiden Prabowo secara virtual pada acara Panen Raya serentak dan Ground Breaking Pembangunan Gudang Jagung, Kamis (5/6).
Disebutkan Bupati, produksi jagung di NTB secara normal mencapai sekitar 1,7 juta ton per tahun, sedangkan produksi padi mencapai 1,6 juta ton. Namun, daya tampung gudang yang tersedia saat ini, termasuk milik Bulog dan mitra, hanya sekitar 500.000 ton, sehingga masih terdapat kekurangan ruang penyimpanan sekitar 2,2 juta ton.
“Jika sirkulasi antara pengangkutan ke pabrik dan ekspor berjalan normal, maka kekurangan gudang dapat ditekan hingga 500.000 ton. Kami juga telah menyiapkan lahan di sekitar Pelabuhan Badas, Kabupaten Sumbawa, untuk pembangunan gudang sesuai kebutuhan,” tambahnya.
Bupati Jarot juga menyampaikan terima kasih kepada Menteri Pertanian atas panen perdana yang dilakukan dua bulan lalu di Sumbawa dan bantuan 500 unit mesin pertanian yang diharapkan bisa segera direalisasikan untuk meningkatkan produktivitas. (SR)