SUMBAWA BESAR, samawarea.com (5 Mei 2025) – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) memegang peran sentral dalam sistem pemerintahan daerah. Sebagai perumus arah pembangunan, Bappeda menyusun rencana pembangunan jangka pendek, menengah, hingga panjang seperti RPJMD dan RKPD agar pembangunan daerah berjalan terarah, berkelanjutan, dan selaras dengan visi-misi kepala daerah.
Tak hanya merancang arah pembangunan, Bappeda juga berfungsi menyinkronkan dan mengintegrasikan program antar perangkat daerah serta antara pemerintah pusat dan daerah. Ini penting guna menghindari tumpang tindih program maupun anggaran. Perencanaan yang dilakukan Bappeda juga berfungsi memastikan efisiensi dan efektivitas penggunaan anggaran. Program prioritas yang menyentuh langsung kepentingan masyarakat menjadi fokus utama.
Tak kalah penting, Bappeda turut memantau dan mengevaluasi pelaksanaan pembangunan agar tetap pada jalur rencana yang telah ditetapkan, serta memberikan masukan untuk peningkatan kinerja pembangunan ke depan.
Bahkan, Bappeda menjadi pintu masuk investasi dan kerja sama strategis dengan pihak eksternal. Karenanya, figur yang memimpin Bappeda harus memiliki kemampuan teknis, kepemimpinan, serta pemahaman strategis untuk menjembatani visi politik kepala daerah dengan kebutuhan riil masyarakat.
Di tengah dinamika ini, Bappeda disebut-sebut sebagai salah satu instansi strategis yang akan mengalami pergantian pimpinan pada mutasi perdana pemerintahan Jarot–Ansori.
Sejumlah nama pun mulai mengemuka sebagai kandidat kuat calon Kepala Bappeda. Hasil Jaring Asmara (Aspirasi Masyarakat) Tim Litbang Samawarea, salah satunya, E.S. Adi Nusantara, birokrat muda yang saat ini masih menjabat kepala Bappeda. Ia dianggap memiliki rekam jejak kuat dan memahami arah visi pembangunan Jarot–Ansori. Intelektualitas dan jaringan yang dimilikinya menjadi nilai tambah tersendiri.
Kemudian Didi Hermansyah. Meski masih dianggap mampu meneruskan jabatan Kepala BKAD, namun Didi masuk dalam radar Kepala Bappeda. Sebab jika tidak lagi di BKAD, yang paling cocok Didi menempati posisi sebagai Kepala Bappeda atau Kepala Bapenda.
Selanjutnya, Wahyu Indrajaya, saat ini menjabat Sekretaris Bappeda. Ia dikenal sebagai sosok teknokrat yang sudah lama berkecimpung dalam perencanaan pembangunan daerah. Pengalamannya menjadikannya kandidat yang cukup diperhitungkan untuk memimpin lembaga yang menjadi otak perencana pembangunan ini.
Nama lain yang ramai diperbincangkan adalah Dedi Heriwibowo. Figur muda yang pernah berkarya di Bappeda dan kini menjabat Kadis Pariwisata Pemuda dan Olahraga serta sebelumnya Kepala Disperindagkop UMK ini dinilai visioner dan memiliki rekam jejak yang kuat di berbagai lini pemerintahan.
Satu-satunya kandidat perempuan yang muncul adalah Irma Suryani, Kabid Fisik dan Kewilayahan di Bappeda. Dengan pengalamannya di berbagai dinas, Irma dinilai layak untuk dipromosikan ke jabatan lebih tinggi, termasuk sebagai Kepala Bappeda, meskipun namanya juga digadang untuk menjabat Kepala PRKP.
Berikutnya, Zainal Arifin. Nama ini sudah lama meredup setelah beberapa kali ‘dibuang’ penguasa karena dianggap tidak sejalan. Padahal kemampuan kepemimpinannya sudah teruji. Ia pernah menjabat di beberapa dinas, di antaranya Disnakertrans Sumbawa, Dinas Damkartan, dan sebelumnya di Bappeda sebagai Kabid Sosial Budaya (Sosbud).
Kini Ipin—panggilan akrabnya menjabat Sekretaris Kesbangpoldagri. Ipin disebut-sebut bagian dari ‘orang dalam’ pemerintahan saat ini. Karena keluarganya memiliki afiliasi politik dengan pemerintahan Jarot—Ansori.
Terakhir, muncul nama Lalu Suharmaji, birokrat senior yang kini menjabat Asisten II Sekda Sumbawa. Dulu pernah menjabat Kepala Dinas PUPR dan Kepala Bappeda. Nama ini cukup dikenal di kalangan pejabat pusat. Suharmaji kerap mewakili daerah dalam forum penting nasional. Pengalamannya dalam perencanaan dan proyek-proyek strategis menjadikannya salah satu figur kuat untuk kembali digadang menjabat Kepala Bappeda.
Siapa pun yang akhirnya dipilih, diharapkan mampu menjawab tantangan pembangunan Sumbawa dan mewujudkan visi daerah yang unggul, maju, dan sejahtera di bawah kepemimpinan Jarot–Ansori. (SR)






