Aspirasi Warga Mamak Terpenuhi, Haji Mo Pastikan Jalan Langam-Leweng Diperbaiki 2025  

oleh -332 Dilihat

SUMBAWA BESAR, samawarea.com (1 Oktober 2024) – Warga Desa Mamak, Kecamatan Lape mengeluhkan beragam persoalan. Mulai dari kondisi jalan, masalah pertanian hingga kesulitan melakukan sertifikat lahan. Pengaduan ini disampaikan warga saat Calon Bupati Sumbawa, Drs. H. Mahmud Abdullah (Haji Mo) melakukan kampanye dialogis di Desa Mamak, Selasa (1/10/24).

Warga setempat, M Tahir menyampaikan bahwa kondisi jalan di Desa Mamak, terutama ruas Langam–Leweng,dalam kondisi rusak berat. Untuk mengakses jalan itu menggunakan sepeda motor dan kendaraan roda empat, dirasakan sangat tidak nyaman. “Kami minta agar jalan bisa diperbaiki,” pinta Tahir.

Zain, warga Dusun Tabose, Desa Mamak juga menyampaikan keluhannya. Ia meminta stabilitas harga bawang dan gabah. “Harga bawang dan gabah belum menyentuh angka baik. Mohon kiranya agar terjadi kenaikan, sehingga ada keuntungan bagi kami petani,” ujarnya.

Baca Juga  Sekda Sumbawa Siap Jadi Donatur Tetap Rumah Makan Gratis LPPD PS 

Warga lainnya juga meminta Haji Mo membantu persoalan sertifikasi lahan. Sebab ketika sudah memiliki alas hak, tidak akan ada persoalan di kemudian hari.

Calon Bupati Sumbawa yang disapa Haji Mo didampingi anggota DPRD Sumbawa, Syukri HS dan M Zainuddin (Rossy) serta Agus Okak Salim—seorang pengusaha, memastikan pengerjaan jalan yang dikeluhkan warga akan dikerjakan pada tahun 2025 mendatang. “Insya Allah keinginan bapak ibu akan direalisasikan,” jawab Haji Mo.

Ia mengaku belum sempat dituntaskan saat masa pemerintahannya karena masa jabatan terpangkas aturan dari 5 tahun menjadi 3,5 tahun. Namun pengerjaan jalan itu telah dianggarkan untuk dikerjakan sekitar Juni 2025. Karena itu, mohon doa dan dukungan, agar pasangan Mo—BJS bisa melanjutkan program yang belum tuntas.

Baca Juga  Pamatwil Polda NTB Pantau Pencoblosan di Sumbawa

Kemudian soal harga bawang dan gabah, Haji Mo mengatakan sudah menjadi mekanisme pasar. Namun yang harus difikirkan bersama sebagai solusi adalah menekan biaya produksi. Selanjutnya mengenai sertifikat warga yang mandeg, Haji Mo meminta untuk diusulkan secara massal melalui pemerintah desa. Ia meyakini akan bisa dituntaskan. (SR)

rokok NU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *