Hidup Berkualitas di Usia Lanjut

oleh -616 Dilihat
Iwan Febriyanto

Oleh: Iwan Febryanto*

Pendahuluan

Semua orang akan melewati siklus kehidupannya mulai dari janin, bayi, anak, remaja, pra dewasa dan kemudian memasuki masa usia lanjut. Semakin baik standar kesehatan suatu masyarakat maka semakin baik siklus hidup dan usia harapan hidupnya. Semakin berkualitas tata kelola pemerintahan dan layanan publik untuk kesejahteraan masyarakat maka semakin berkualitas hidup manusia. Hal ini akan ditandai dengan kualitas pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lingkungan.

Proses menua atau menjadi tua adalah suatu kenyataan yang terjadi pada setiap manusia, suatu keadaaan yang terjadi didalam kehidupan manusia. Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan. Menjadi tua merupakan proses alamiah, yang berarti seseorang telah melalui tiga tahap
kehidupannya, yaitu anak, dewasa dan tua. Tiga tahap ini berbeda, baik secara biologis maupun psikologis.

Memasuki usia tua berarti mengalami kemunduran, misalnya kemunduran fisik yang ditandai dengan kulit yang mengendur, rambut memutih, gigi mulai ompong, pendengaran kurang jelas, pengelihatan semakin memburuk, gerakan lambat dan figur tubuh yang tidak proporsional (Nugroho, 2006).

WHO dan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut usia pada Bab 1 Pasal 1 Ayat 2 menyebutkan bahwa usia 60 tahun adalah usia permulaan tua. Menua
bukanlah suatu penyakit, tetapi merupakan proses yang berangsur-angsur mengakibatkan perubahan kumulatif, merupakan proses menurunya daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam dan luar tubuh. Kondisi demikian terjadi pada setiap manusia.

Fisiologi Lanjut usia

Karena setiap orang yang diberikan usia panjang oleh Tuhan akan memasuki masa usia lanjut, maka riwayat hidup, kesehatan, penyakit, kemampuan ekonomi, produktivitas dan semangat hidup sangat penting. Orang-orang yang bahagia pada usia 70 tahun, 80 tahun bahkan di usia 90 tahun memiliki kesamaan pandangan bahwa rahasianya adalah hidup senang dan menyenangkan, hidup tenang dan damai, tenteram, menjaga kesehatan dan istirahat yang cukup.

Baca Juga  Bupati: Satukan Semangat dan Bergerak Serentak Wujudkan Merdeka Belajar

Proses penuaan adalah normal, berlangsung secara terus menerus secara alamiah. Dimulai sejak manusia lahir bahkan sebelumnya dan umunya dialami seluruh makhluk hidup. Menua merupakan proses penurunan fungsi struktural tubuh yang diikuti penurunan daya tahan tubuh.

Setiap orang akan mengalami masa tua, akan tetapi penuaan pada tiap seseorang berbeda-beda tergantung pada berbagai faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut dapat berupa faktor herediter, nutrisi, stress, status kesehatan dan lain-lain (Stanley, 2006). Tantangannya, pada kelompok tertentu oleh karena menderita penyakit degenerative seperti Parkinson, Alzemir maupun Stroke seseorang mengalami penuaan biologis dan organis. Contohnya penulis pada saat awal menderita sakit Parkinson tahun 2019 secara biologis berusia 49 tahun, namun organ otak sudah berusia 70 tahun sesuai hasil CT Scan otak.

Batasan Lansia

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun1999 menggolongkan lanjut usia berdasarkan usia kronologis/biologis menjadi 4 kelompok yaitu usia pertengahan (middle age) antara usia 45 sampai 59, lanjut usia (elderly) berusia antara 60 dan 74 tahun, lanjut usia tua (old) 75 – 90 tahun, dan usia sangat tua (Very old) di atas 90 tahun. Sedangkan Nugroho (2000) menyimpulkan pembagian umur berdasarkan pendapat beberapa ahli, bahwa yang disebut lanjut usia adalah orang yang telah berumur 65 tahun ke atas.

Menurut Prof. Dr. Koesmanto Setyonegoro, lanjut usia dikelompokkan menjadi usia dewasa muda (elderly adulthood), 18 atau 29 – 25 tahun, usia dewasa penuh (middle years) atau maturitas, 25 – 60 tahun atau 65 tahun, lanjut usia (geriatric age) lebih dari 65 tahun atau 70 tahun yang dibagi lagi dengan 70 – 75 tahun (young old), 75 – 80 tahun (old), lebih dari 80 (very old).

Menurut Undang-Undang No. 4 Tahun 1965 Pasal 1 seseorang dapat dinyatakan sebagai seorang jompo atau lanjut usia setelah bersangkutan mencapai umur 55 tahun, tidak mempunyai atau tidak berdaya mencari nafkah sendiri untuk keperluan hidupnya sehari-hari dan menerima nafkah dari orang lain. Undang-Undang No. 13 Tahun 1998 tentang kesejahteraan lansia bahwa lansia adalah seseorang yang mencapai usia 60 tahun keatas.

Baca Juga  Mahasiswa UTS Promosi Sumbawa di @amerika Hotel Ritz Carlton

Hidup berkualitas di usia lanjut

Filosofi hidup bagi orang-orang produktif adalah bahwa hidup bermakna setiap waktu hingga akhir hayat. Hidup diwarnai dengan karya-karya produktif dan bermakna, meskipun masyarakat usia lanjut adalah kelompok yang harus mendapat perlindungan negara baik perlindungan social, ekonomi, hokum dan kesehatan.

Beberapa orang yang terus produktif diusia 70, 80 bahkan usia 90 tahun pada umumnya memiliki keteraturan hidup dan sangat disiplin. Beberapa diantara mereka ada yang masih kuat secara fisik, ingatan masih baik untuk menulis dan wawancara atau menjadi narasumber, dan kelebihan lainnya.

Usia harapan hidup di Indonesia tahun 2021 adalah 67 tahun, dengan demikian bagi warga yang masih hidup sehat diusia diatas 67 tahun maka hal itu adalah anugerah Tuhan yang luar biasa.

Di setiap daerah dan kabupaten usia harapan hidup berbeda-beda dan wilayah tertinggi secara nasional adalah kabupaten Kulon Progo di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Hal terpenting sebagai rahasia hidup sehat, produktif dan berumur panjang adalah (i) menjaga kesehatan dengan baik, (ii) istirahat yang cukup, (iii) asupan nutrisi yang seimbang, (iv) disiplin olah raga, (v) menjaga psikologi agar tidak mengalami depresi, (vi) memelihara relasi social baik dalam keluarga maupun dengan masyarakat, (vii) aktif dan produktif berkarya.

Sekali lagi usia panjang adalah anugerah Tuhan dan produktif diusia lanjut adalah bonus dan keajaiban. Apalagi berkarya dan inovatif diusia lanjut adalah penghargaan yang sangat bermakna. Marilah kita mengisi hari-hari kita secara produktif dan bermakna berkualitas, hingga akhir hayat. (*)

*Penulis adalah Peneliti independen multidisipliner, menulis 10 buku dan ratusan artikel. Email. Iwan.febrianto59@gmail.com, HP. 081317942168, tinggal di kaki Gunung Salak Bogor Jawa Barat

 

rokok pilkada NU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *