Sumbawa Peringkat Terbaik di NTB, Wabup Minta Terus Bersinergi Turunkan Stunting

oleh -457 Dilihat

SUMBAWA BESAR, samawarea.com (2 Februari 2024) – Pemerintah Provinsi NTB menetapkan Kabupaten Sumbawa sebagai peraih peringkat terbaik pada penilaian pelaksanaan aksi konvergensi penurunan stunting di seluruh kabupaten/kota di NTB, dengan nilai tertinggi 107,24.

Angka stunting di Kabupaten Sumbawa di tahun 2023, meski mengalami sedikit penurunan secara jumlah dibanding tahun 2022, tetapi secara persentase angkanya masih tetap berada pada 8,11%.

Hal ini disampaikan Wakil Bupati Sumbawa, Hj. Dewi Noviany, S.Pd., M.Pd., saat membuka Rapat Pertemuan Aksi#8 Reviu Kinerja Tahunan Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Sumbawa tahun 2024, di Ruang Rapat Hasan Usman Lantai I Kantor Bupati Sumbawa, Kamis, 1 Februari 2024.

Wabup mengajak semua perangkat daerah TPPS, NGO, perguruan tinggi, kecamatan, desa, kelurahan dan lainnya agar bersinergi dan bergotong royong dalam penanganan stunting dengan menentukan jumlah kasus absolut stunting yang akan diintervensi dan ditangani selama tahun 2024 secara swadaya di 157 desa/kelurahan secara keseluruhan.

Baca Juga  Dipusatkan di Sumbawa, HUT Pol PP NTB Diwarnai Adu Kepala

Selain itu, sebagai bagian dari langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan, TPPS Kabupaten Sumbawa mesti memperkuat kerjasama lintas sektor, mengoptimalkan program edukasi dan sosialisasi guna meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya nutrisi, kesehatan ibu dan anak, serta praktik pemberian ASI eksklusif, hingga melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala untuk memastikan efektivitas program dan mengidentifikasi potensi perbaikan.

Percepatan penurunan stunting di Kabupaten Sumbawa juga perlu dilakukan melalui berbagai upaya yang mencakup intervensi spesifik dan intervensi sensitif yang dilaksanakan secara konvergen, holistik, integratif, dan berkualitas.

Karena itu, Wabup berharap agar perangkat daerah, kecamatan, desa, kelurahan, perguruan tinggi, NGO, dn lembaga profesi lebih semangat dalam melakukan penanganan stunting baik melalui intervensi spesifik maupun sensitif sehingga sasaran baduta, balita stunting maupun keluarga beresiko stunting dapat diminimalkan. (SR)

rokok pilkada NU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *