SUMBAWA BESAR, samawarea.com (31 Januari 2024) – Sebanyak 32 SMA/SMK se-Kabupaten Sumbawa menjalin kerjasama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Rabu (31/1/2024). Hal ini dibuktikan dengan penandatanganan kerjasama oleh Ketua MUI Sumbawa, Syukri Rahmat S.Ag., M.M.Inov dengan Kepala Cabang Dikbud Sumbawa Provinsi NTB, Nasrullah Darwis, M.Pd., dan sejumlah kepala sekolah.
Penandatanganan kerjasama yang berlangsung di Aula SMK Negeri 1 Sumbawa dinilai sangat strategis untuk penguatan kapasitas sumberdaya manusia melalui kegiatan pengembangan kompetensi keagamaan di satuan kependidikan jenjang SMA, SMK dan SLB.
“Saat ini terjadi degradasi moral di kalangan pelajar, karena itu diperlukan penguatan dan pengembangan kompetensi keagamaan,” kata Kepala Cabang Dikbud Sumbawa Provinsi NTB, Nasrullah Darwis, M.Pd saat memberikan sambutan.
Kerjasama ini lanjut Nasrullah, akan segera ditindaklanjuti oleh semua sekolah yang telah menandatangani MoU. “Kami harapkan kepada jajaran MUI Sumbawa untuk membantu perencanaan dan evaluasi terhadap organisasi keagamaan yang ada di sekolah. Kita bersyukur banyak sumber daya yang mumpuni untuk kita laksanakan kerjasama ini. Seperti sumber daya dari MUI yang kita harapkan tidak sekedar ceramah tapi ada kegiatan-kegiatan yang sistematis dilakukan,” ujarnya, seraya menambahkan untuk efektifnya MoU tersebut, Kantor Cabang Dikbud langsung menggelar bimbingan teknis (Bimtek) yang dihadiri semua kepala sekolah yakni 17 SMK dan 15 SMA.
Ketua MUI Kabupaten Sumbawa, Syukri Rahmat S.Ag., M.Si mengatakan bahwa kerjasama ini merupakan program kerja dari Komisi Hubungan dan Kerjasama Antar Lembaga. Kerjasama ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas peserta didik dan menjalin hubungan dalam rangka penyelenggaraan kegiatan pengembangan kompetensi keagamaan. Ruang lingkup kerjasama ini meliputi perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.
Ketua MUI yang akrab disapa Dea Guru Syukri, mengatakan sebelum MoU ini dilaksanakan, MUI jauh sebelumnya telah mencanangkan Program Jango Sekolah dan Pondok Pesantren. Salah satu implementasinya, jalinan kerjasama yang ditandatangani pada hari ini.
Senada dengan Kepala KCD, Dea Guru Syukri mengakui terjadinya degradasi moral di kalangan pelajar. Ia berharap kerjasama ini menjadi solusi dalam mengatasi persoalan tersebut. Karena diyakini bahwa semua persoalan, akan bisa diatasi melalui pendidikan.
Di bagian lain, Dea Guru Syukri memuji peran guru yang sangat mulia dan pengabdiannya menjadi investasi akhirat. Dalam hadist Rasulullah SAW, menyiratkan tentang betapa pentingnya menjadi seorang guru.
“Hadist nabi ini berbunyi, jadikan dirimu orang yang mengajar (guru). Jika tidak bisa, jadikan dirimu orang yang selalu belajar. Jika tidak bisa juga, jadikan dirimu pendengar yang baik, dan jadikan dirimu pencinta kepada guru, orang yang belajar dan yang berada di majelis ilmu. Tapi jangan jadikan dirimu orang yang tidak mau mengajar, tidak mau belajar, tidak menjadi pendengar yang baik serta tidak menjadi pencinta guru dan orang-orang yang belajar di majelis ilmu,” ucapnya.
Ia berharap kerjasama ini akan menjadi role model bagi sekolah lain di NTB. Dengan niat yang baik, semua selalu komit dalam mendidik generasi bangsa menjadi generasi yang cerdas, memiliki kemampuan, dan akhlak yang terpuji. (SR)