SUMBAWA BESAR, samawarea.com (15 Oktober 2023) – Dosen Teknik Lingkungan, Universitas Teknologi Sumbawa, Nurul Amri Komarudin, M.Si menjadi salah satu yang mewakili generasi muda Indonesia, menghadiri acara “Youth Pre-Forum 2nd Stakeholder’s Consultation Meeting” (SCM).
Kegiatan yang berlangsung di Intercontinental Bali Resort, Jalan Uluwatu, Nomor 45, Jimbaran, Badung, Bali, 10-13 Oktober 2023 ini merupakan bagian dari rangkaian acara “10th World Water Forum”. 10th World Water Forum” merupakan kegiatan World Water Council, forum lintas ilmu terbesar di dunia yang fokus membahas permasalahan air dan mencari solusi global sebagai jawaban atas permasalahan tersebut. Dengan anggota lebih dari 50 negara di 5 benua, dan diwakili oleh lebih dari 250 organisasi di berbagai sektor dari seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Air bersih merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang paling krusial selain energi dan pangan. Ketiganya mempunyai dampak signifikan terhadap perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia, Basuki Hadimuljono yang hadir dalam acara tersebut, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pentingnya hubungan antara air, energi dan pangan akan menjadi salah satu isu penting yang dibahas pada World Water ke-10. Forum.
Presiden World Water Council (WWC) Loïc Fauchon menyerukan diplomasi air yang berkelanjutan untuk meyakinkan para pemimpin dunia bahwa “Air adalah politik.”
Untuk mengatasi krisis air global, Ia menyebutkan beberapa langkah prioritas, antara lain menciptakan keseimbangan baru antara air untuk manusia dan alam, air untuk pertanian dan irigasi, serta pengelolaan sumber daya air secara terpadu.
Sementara itu, Dosen Teknik Lingkungan UTS, Nurul Amri Komarudin, M.Si. S, salah satu delegasi yang mewakili Pemuda Indonesia di forum internasional menyampaikan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.
“Kita tidak akan pernah sadar untuk melestarikan lingkungan sampai tetes terakhir air di bumi habis. Kami mewakili generasi muda di seluruh dunia yang memiliki ambisi tinggi. Generasi muda bukan persoalan usia melainkan harapan hidup di masa depan. Keterlibatan generasi muda menjadi kunci penting keberhasilan perbaikan lingkungan, kesejahteraan masyarakat, dan kesetaraan hak asasi manusia,” pungkasnya. (SR)