SUMBAWA BESAR, samawarea.com (15 Maret 2023)–Kematian Syaifuddin (24) beberapa bulan lalu, hingga kini masih menyisakan duka yang mendalam bagi istri dan keluarganya di Dusun Emang, Desa Emang Lestari, Kecamatan Lunyuk. Pasalnya, kematian korban penuh tanda tanya karena ada kejanggalan.
Keluarga menduga korban yang ditemukan tak bernyawa di sekitar pohon kemiri wilayah Dusun Sukajaya, Desa Lunyuk Rea Kecamatan Lunyuk tersebut, bukan karena tersambar petir sebagaimana laporan selama ini, tapi diduga dibunuh. Kejanggalan inilah yang membuat Polsek Lunyuk bersama Polres Sumbawa melakukan otopsi terhadap jasad korban.
Kapolres Sumbawa, AKBP Henry Novika Chandra SIK MH yang dikonfirmasi samawarea.com melalui Kasat Reskrim, IPTU Ivan Roland Cristofel, S.TK, Rabu (15/3), mengakui jika kematian korban masih dalam proses penyelidikan.
Untuk mengungkap penyebab kematiannya, pihak kepolisian telah melakukan otopsi terhadap jasad korban. Dalam otopsi tersebut, Polres Sumbawa mendatangkan dokter ahli forensik. Hasil pemeriksaan forensik ini sudah dikantongi.
Selanjutnya, pihaknya akan meminta keterangan ahli forensik untuk dibukukan dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Selain itu mendalami keterangan saksi-saksi di TKP maupun terkait dengan kejadian ini.
“Kami belum mempublish penyebab kematian korban, karena kami harus meminta keterangan ahli (forensik) melalui berita acara pemeriksaan,” ujarnya.
Kepada keluarga yang ingin mengetahui progress dari penanganan kasus ini, Kasat Ivan mempersilahkan untuk datang ke Polres Sumbawa agar bisa dijelaskan secara detail penanganannya, termasuk rencana ke depan maupun kendala yang ditemui di lapangan. “Biar semakin jelas, silakan keluarga korban datang ke kami,” pungkasnya. (SR)
Apakah ada perkembangan lebih lanjut terkait kasus dugaan awal yg tersambar petir, bila sudah di otopsi bagaimana hasil otopsi dan apa langkah dari pihak berwajib kedepannya, terima kasih