Berkat Ikan Bage Sumbawa, Alumni Bioteknologi UTS Sabet Penghargaan Peneliti Terbaik

oleh -554 Dilihat
Ulfa Febiana Whatin, S. Biotek, bersama dosen pembimbing, Dr. Ali Budhi Kusuma, S.Si., M.Sc., ALS

SUMBAWA BESAR, samawarea.com (8 Oktober 2022)–Hanya karena ikan bage, Ulfa Febiana Whatin, S. Biotek alumni Fakultas Ilmu dan Teknologi Hayati Program Studi Bioteknologi, berhasil menjadi peneliti terpilih Program Indofood Riset Nugraha 2021-2022.

Di bawah bimbingan Dr. Ali Budhi Kusuma, S.Si., M.Sc., ALS dan Andi Baso Manguntungi, S.Si, M.Si, Ulfa mengangkat judul penelitiannya “Pengembangan dan Standarisasi Produk Ikan Bage Sumbawa Probiotik Berbasis Fermentasi Lactobacillus Fermentum”.

Program IRN (Indofood Riset Nugraha) merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Kegiatan yang dimulai sejak tahun 2006 tersebut bertujuan untuk membantu mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir atau skripsinya dengan memberikan bantuan dana penelitian bagi mahasiswa.

Program IRN pada tahun 2021 mengangkat tema khusus, “Penelitian Milenial Pangan Fungsional Berbasis Potensi dan Kearifan Lokal pada Era Pandemi Covid-19”. Sesuai dengan tema yang diangkat, riset Ulfa seputar kearifan lokal daerah Sumbawa, salah satunya makanan tradisional Sumbawa yang lebih dikenal dengan sebutan “Ikan Bage”.

Ikan Bage Sumbawa dalam proses pembuatannya masih menggunakan fermentasi spontan. Proses pengawetan dilakukan dengan cara pemberian garam yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan dan menyebabkan berbagai jenis penyakit.

Selain itu proses pengeringan dilakukan di bawah sinar matahari langsung dapat menyebabkan bakteri patogen penyebab pembusukan pada makanan dapat tumbuh dan berkembang lebih cepat serta tidak terkendali.

Karena itu perlu adanya sebuah solusi untuk membatasi penggunaan garam berlebih, yaitu dengan memanfaatkan BAL (bakteri asam laktat) yang terdapat pada Ikan Bage itu sendiri untuk dijadikan starter fermentasi dalam proses pembuatan ikan bage.

rokok

Selain itu, riset Ulfa dilakukan untuk mendapatkan mutu akhir yang baik dan aman dikonsumsi serta mempercepat proses fermentasi. Dalam risetnya, Ulfa melakukan pengujian kandidat probiotik untuk menentukan layaknya BAL untuk dijadikan sebagai probiotik.

Baca Juga  Komisioner KPU Sumbawa Negatif Covid, 10.272 Penyelenggara Adhoc Dirapid-test

Kemudian dilakukan pengujian lebih lanjut terkait dengan daya tahan starter yang dibuat dan pengujian organoleptik untuk melihat kelayakan suatu produk untuk diterima khalayak umum serta dilakukan pengujian proksimat guna membuktikan bahwa dengan penambahan starter dapat menyebabkan peningkatan nilai gizi dari ikan bage yang dihasilkan.

Terbukti dari hasil yang didapatkan bahwa ikan bage dengan penambahan starter memiliki kadar protein yang lebih tinggi sebesar 53,03% dibandingkan ikan bage tanpa adanya starter sebesar 46,95%. Tak hanya itu, dalam risetnya, Ulfa juga melakukan pengujian HPLC untuk mendapatkan senyawa metabolit sekunder yang terkandung dalam kultur sel L.fermentum dan melakukan pemodelan molecular docking untuk melihat penambatan senyawa metabolit sekunder L.fermentum dengan enzim alfa glukosidase penyebab penyakit diabetes melitus.

Dalam pelaksanaannya, program IRN ini terdapat 2 audit untuk evaluasi dan monitoring kegiatan penelitian dari mahasiswa yang lolos. Audit pertama dilakukan pada Februari 2022 dan audit kedua Agustus 2022.

Ulfa berbagi cerita dan pengalaman terkait proses mengikuti IRN ini. “Waktu itu, saya dengan teman teman yang lain diberikan arahan untuk mengikuti sebuah program riset, yaitu program IRN. Saat itu saya masih semester 6 yang baru saja selesai melaksanakan salah satu program Kampus Merdeka atau yang sering dikenal dengan sebutan KKN dan saat itu saya mengakui bahwa sudah tidak banyak waktu lagi untuk saya menyelesaikan studi S1 saya. Maka atas arahan dan bimbingan dari salah satu dosen hebat di Prodi saya, yaitu Bapak Andi Baso Manguntungi, M.Si, saya dan teman-teman akhirnya berhasil mengupload proposal penelitian di website IRN. Saya masih ingat betul, hari itu adalah malam terakhir untuk mengupload proposal tersebut dan kami semua masih bergelut dengan proposal masing-masing,” ujarnya panjang lebar.

Baca Juga  Mengemis Karena Lumpuh, Disos NTB Kembalikan Kehidupan Sosial Pak Taufik

Ulfa menambahkan meski berbagai kendala yang dihadapi mulai dari akun gmail yang tiba-tiba tidak bisa mengupload proposal, hingga waktu penginputan yang nyaris habis. Tapi Ia bersama rekan-rekannya berhasil melaluinya dengan baik.

“Saat pengumuman lolos program IRN, saya saat itu berada di Makassar untuk melaksanakan PKL, walau harus berganti dosen pembimbing dikarenakan Bapak Andi Baso sudah tidak menjadi dosen di Bioteknologi. Alhamdulillah saya melaksanakan penelitian dengan dosen pembimbing baru, yaitu Bapak Dr. Ali Budhi Kusuma, S.Si., M.Sc., ALS. Saya merasa bersyukur atas penghargaan ini, semoga penelitian yang telah kami lakukan dapat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya masyarakat Sumbawa,” pungkasnya. (SR)

rokok pilkada mahkota NU

Response (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *