“Satu Desa Sepuluh Insinyur” Mulai Terwujud, UTS dan Kades Teken Kerjasama

oleh -169 Dilihat

SUMBAWA–Salah satu fokus pengembangan Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) saat ini adalah pembangunan daerah dari desa. Namun keterbatasan kapasitas sumber daya manusia (SDM) untuk mengelola sumber daya alam (SDA) yang tersedia secara melimpah.

Semakin banyak populasi SDM berkualitas di desa diharapkan akan meningkatkan kolaborasi dan aglomerasi pengetahuan yang nantinya akan mendorong terciptanya inovasi yang lebih banyak lagi untuk kemajuan desa. Dengan slogan “Membumi dan Mendunia” UTS terpanggil untuk memberikan konstribusi terbaik dalam rangka mengembangkan kualitas SDM.

Belum lama ini, UTS resmi melauncing salah satu program beasiswa unggulan yang diberi nama “One Village Ten Engineers (Satu Desa Sepuluh Insinyur)” atau disebut OVTE. Program One Village Ten Engineers (Satu Desa Sepuluh Insinyur) merupakan program khusus untuk membina dan mengembangkan desa, sebagai peluang bagi pemuda-pemudi dari desa asal untuk dapat mengenyam pendidikan tinggi dengan beasiswa.

Baca Juga  Beragam Prestasi Iringi Pelepasan Murid TK Bhayangkari

Para mahasiswa yang tergabung dalam program ini akan mendapatkan pelatihan-pelatihan soft skill, selain kegiatan utama Tri Dharma Perguruan Tinggi. Diharapkan dengan terbentuknya program ini dapat meningkatkan SDM berkualitas yang nantinya akan mendorong terciptanya inovasi yang lebih banyak lagi untuk meningkatkan kemajuan desa.

Launcing dirangkaikan dengan penandatanganan kerjasama dengan 15 desa yang secara resmi telah bergabung dalam Beasiswa OVTE. Penandatanganan Kerjasama dilakukan langsung Rektor UTS dengan para kepala desa, bertempat di Raberas Resto. 15 desa tersebut di antaranya, Desa Poto, Berare, Sebewe, Pernek, Tepal, Teluk Santong, Labuhan Burung, Marga Karya, Pungkit, Juran Alas, Pulau Bungin, Batu Tering, Ranan, Lunyuk Ode, dan Gontar Baru.

Baca Juga  AMSA Dukung Pemerintah Hentikan Kontrak Dengan Freeport

Beasiswa OVTE sendiri memiliki skema 50:50. Artinya, kedua pihak penyelenggara beasiswa UTS dan desa akan bertanggung jawab masing-masing 50℅ biaya kuliah dari mahasiswa yang direkomendasikan oleh desa.

Rektor UTS Chairul Hudaya, Ph.D dalam sambutannya meyakini program ini akan menjadi solusi bagi desa untuk berkembang lebih pesat kedepannya. Beasiswa OVTE adalah langkah kongkrit UTS dalam bersinergi dengan masyarakat terutama desa, demi terwujudnya sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing.

“Terima kasih kepada pemerintah daerah, DPMD, para kepala desa yang terlibat aktif, serta seluruh tim di Kerjasama Dalam Negeri UTS yang telah memberikan dedikasi demi mewujudkan program beasiswa OVTE,” pungkas Rektor. (SR)

rokok pilkada mahkota NU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *