DI BALIK LOMBOK MESSAGE

oleh -329 Dilihat

Novi Dewi Sartika (Intelektual Kampus)

OPINI, SR (2 Agustus 2018)

Ratusan ulama di dunia menghadiri Konferensi Ulama Internasional di Islamic Center, Mataram, NTB. Konferensi yang terlaksana pada tanggal 28-29 Juli 2018 diprakarsai oleh Alumni Al-Azhar dengan tema “Moderasi Islam dalam Perspektif Ahlussunnah Wal Jama’ah”. Tidak ketinggalan, Ketua Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) Cabang Indonesia, Dr. TGH. M. Zainul Majdi yang akrab dipanggil TGB menyatakan, bahwa perpecahanan dan peperangan terjadi karena hilangnya pemahaman moderasi (washatiyyah) Islam. Bahkan, dapat menimbulkan paham Islam ekstrimisme dan berujung pada tindakan terorisme (Gatra.com). Sesuai dengan kesepakatan, di hari terakhir tepatnya tanggal 29 Juli 2018, konferensi ini melahirkan 9 rekomendasi Islam moderasi, yang disebut dengan “Lombok Message”. Entahlah apakah ini sebuah kebetulan atau tidak, di hari yang sama, NTB terguncang oleh gempa dengan kekuatan 6.4 SR. Gempa ini terjadi berulang-ulang kali, hingga seantero NTB dan Bali pun merasakannya. Apakah Allah SWT murka dengan perkara ini? Allahu’alam. Tapi, pada faktanya, di dalam Islam tidak ada istilah moderasi Islam, mulai dari zamannya Rosul, para sahabat, tabi’in hingga tabi’it tabi’in. Islam yang agung diturunkan Allah SWT dengan mengutus Rosul-Nya untuk disebarkan ke penjuru dunia yang dipertegas di dalam Al-Qur’an yang artinya, “Dan kami tidak mengutus engkau (Muhammad), melainkan kepada semua ummat manusia sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui (QS. Saba : 28)”.

Baca Juga  Pemilih Pilkades: Labuan Sumbawa Terbanyak, Sempe Rhee Paling Sedikit

Moderasi Islam merupakan sebuah kepentingan konstelasi (bentuk) politik kapitalisme global. Tujuan ide ini tidak lain untuk meredam kebangkitan Islam yang sesungguhnya. Para kapitalis barat menyadari bahwa geliat kebangkitan Islam sangat terasa, termasuk di Indonesia. Moderasi Islam justru yang akan menimbulkan perpecahan antar ummat di tengah sadarnya ummat untuk berislam kaffah, bukan sebaliknya. Hal inilah yang sebenarnya ada di balik Lombok Message. Bahkan, akhirnya berujung pada kriminalisasi Islam itu sendiri. Sebagai kaum muslimin, mari bersatu melawan ide-ide barat (salah satunya Moderasi Islam) dengan menyerukan kepada ummat untuk berislam kaffah dalam bingkai institusi Negara, seperti firman Allah SWT : “Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan (kaffah), dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu (QS. Al-Baqarah : 208). Alahu’alam bishawab. (*)

rokok pilkada mahkota NU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *