Gelar Seminar Nasional, Prodi Penko UNSA Hadirkan Guru Besar UM

oleh -173 Dilihat

SUMBAWA BESAR, SR (17/05/2018)

Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Samawa (UNSA) Sumbawa Besar sukses menggelar Seminar Nasional Pendidikan. Bertempat di Auditorium Sribonyo UNSA belum lama ini, seminar bertemakan “Potensi Positif Guru dan Konselor Pendidikan” ini dihadiri Guru Besar Universitas Negeri Malang, Prof. Dr. Andi Mappiare, AT, M.Pd dan Kasi Kurikulum SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sumbawa, Junaedi M.Pd.

Ketua Panitia, Rizal melaporkan bahwa kegiatan tersebut merupakan salah satu program kerja Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Ekonomi UNSA. Ia menyampaikan terima kasih kepada semua pihak terutama Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK) SMA/SMK dan SMP Sumbawa yang mampu mengkoordinasikan hampir semua guru Bimbingan Konseling ditambah guru mata pelajaran lain di Kabupaten Sumbawa untuk mengikuti kegiatan seminar ini. “Untuk menyelenggarakan kegiatan seminar ini diperlukan kesiapan yang matang, sementara kami panitia hanya butuh waktu satu minggu saja. Alhamdulillah jumlah peserta di kegiatan ini cukup banyak, mencapai 250 orang terdiri dari mahasiswa, guru dan dosen,” ungkapnya.

Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNSA, Dr. Suharli, M.Pd mengapresiasi kerja Prodi Pendidikan Ekonomi dan HMPS yang telah mampu mengadakan kegiatan seminar bertaraf nasional. Ini menunjukkan mahasiswa telah mampu melanjutkan tradisi-tradisi ilmiah di perguruan tinggi. Demikian pula kehadiran salah satu nara sumber yaitu guru besar Universitas Negeri Malang (UM) bidang Ilmu Budaya Konseling Prof. Dr. Andi Mappiare, AT, M.Pd yang merupakan putra asli Sumbawa atas kesediaannya memberikan pengetahuan dan wawasan tentang bagaimana potensi yang dimiliki seorang guru sekaligus konselor bagi peserta didiknya di sekolah.

Baca Juga  Penerapan Sistem KIP di Sumbawa Dipuji

Sementara Junaedi, M.Pd Kasi Kurikulum dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sumbawa memaparkan materi tentang Penarapan Muatan Lokal Budaya Samawa sebagai Penguatan Karakter di Sekolah. Menurutnya, dari sisi regulasi saat ini Kabupaten Sumbawa telah lahir Peraturan Bupati Sumbawa yang mendukung akselerasi khasanah budaya Samawa untuk dimasukkan pada mata pelajaran. Pada jenjang pendidikan sekolah dasar kenyataan tersebut sudah mulai diimplementasikan. “Kami berharap agar segera menyusul pada jenjang pendidikan berikutnya baik SMP dan SMA/SMK dan MA,” ujarnya.

Prof. Dr. Andi Mappiare, AT, M.Pd, memperkenalkan model Konseling Berbasis Budaya Nusantara (KIPAS) dengan empat makna. Pertama, ini adalah nama Konseling Intensif, Progresif, dan Adaptif terhadap struktur. Kedua, pemosisian diri konselor yaitu kawan, inovator, pamong, abdi, dan suporter. Ketiga, tema bahasan urusan konseling yaitu konstruksi karakter, ketegasan identitas, kecerahan pekerjaan/karir, kecerahan akademik/belajar, dan kecakapan sosial. Keempat, langkah-langkah konseling yaitu pemberian kabar-gembira, integrasi dan internalisasi data, perencanaan tindakan, aktualisasi rencana, dan selebrasi dan (pemberian) sertifikat. Dijelaskan putra kelahiran Desa Labuhan Kuris ini, guru dan konselor pendidikan Indonesisa menyukai yang “pantas” (sama-lewa, seimbang-selaras-serasi), dunia-akhirat. Konselor dikatakan “menyukai yang pantas” juga berarti menghindari yang rumit-rumit, menginginkan yang “bersahaja”, “sederhana”, yang terkelola, praktis dan hal penting utuh dan bermanfaat untuk semua.

Baca Juga  Siswa SIT Samawa Cendekia Haus Event dan Prestasi

Pantauan SAMAWAREA, kegiatan seminar yang dipandu moderator Drs. Abdul Syukur selaku Ketua MGBK SMA/SMK Kabupaten Sumbawa sangat interaktif dan dinamis. Beragam pertanyaan yang disampaikan para audien yang mampu dijawab secara lugas dan ilmiah oleh para narasumber yang sangat berkompeten ini. (SR)

rokok pilkada mahkota NU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *