Didanai Kemenristekdikti, KKN-PPM UNSA Bangun Ekowisata Bahari

oleh -753 Dilihat

SUMBAWA BESAR, SR (28/05/2018)

Universitas Samawa (UNSA) kembali memperoleh pendanaan dan kepercayaan dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM). Salah satu judul KKN-PPM Universitas yang menarik dan penting untuk didanai menurut Kemenristekdikti adalah KKN PPM dengan pemberdayaan masyarakat melalui integrasi budidaya dan ekowisata bahari di “Zona Perikanan Berkelanjutan” sebagai upaya peningkatan pendapatan nelayan di kawasan konservasi Perairan Gugusan Pulau Kramat, Bedil dan Temudong yang diketuai Dedi Syafikri, S.Kel.,M.Si dan beranggotakan Dr. Siti Nurwahidah, M.Si sekaligus sebagai Ketua Pelaksana. Kegiatan tersebut melibatkan 29 mahasiswa dari 6 program studi yang diketuai Aji Satria.

Dedi Syafikri menyampaikan bahwa KKN-PPM ini bertujuan membangun ekowisata bahari di daerah konservasi KBT (Kramat, Bedil dan Temudong). Ekowisata bahari ini merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam menyukseskan kegiatan konservasi laut dan jika dikelola dengan baik maka akan memberikan konstribusi pada peningkatan pendapatan masyarakat sekitar kawasan seperti masyarakat Desa Labuhan Bajo di sekitar kawasan tersebut. Dengan adanya ekowisata bahari, diharapkan masyarakat tidak hanya tergantung pada kegiatan penangkapan ikan apalagi sebagian zona perairan merupakan zona-zona pelarangan penangkapan ikan. Masyarakat dapat memperoleh pendapatan dari penyewaan perahu dan pemuda-pemuda di Desa Bajo ke depannya dapat menjadi pemandu selam dalam kegiatan ekowisata diving.

Baca Juga  Mensos Puji Kartu Pariri dan Kartu Bariri KSB

Sementara Dr Siti Nurwahidah menjelaskan bahwa KKN-PPM ini juga merupakan sarana pembelajaran mahasiswa dalam mempraktekkan ilmu-ilmu yang diperoleh untuk diterapkan di masyarakat. Saat ini, mahasiswa dan masyarakat Desa Bajo berupaya membangun ekowisata diving di sekitar perairan Pulau Kramat, Bedil dan Temudong. Mahasiswa dan masyarakat juga memanfaatkan sampah-sampah botol plastik di sekitar perairan dan kemudian dirangkai menjadi suatu karya seni dan dipasang di Pulau Bedil untuk menambah daya tarik wisatawan baik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara yang berwisata ke kawasan tersebut. Untuk saat ini, mahasiswa dan pemuda Desa Bajo sedang merancang video ekowisata bahari sehingga dapat dipublikasikan dan dipromosikan di berbagai media seperti youtube dan lainnya, sehingga masyarakat dari luar Sumbawa dapat melihat potensi wisata di Sumbawa.

Baca Juga  SIKIM di Sumbawa Sangat Spesifik, Terintegrasi Kampus dan STP 

Kepala Desa Labuan Bajo, Telana AM mengapresiasi upaya tim UNSA atas kepeduliannya terhadap bahari Sumbawa khususnya di Labuan Bajo. Harapannya ke depan UNSA tetap mengirim mahasiswanya di desa ini dengan program-programnya. Selain itu Ia berharap mahasiswa UNSA dapat terlibat dalam agenda tahunan Labuan Bajo yaitu balap sampan. Kegiatan ini merupakan sinergi dalam membangun wisata bahari di Sumbawa.

Dr. Ike Wulan Ayu, S.TP.,M.Si selaku ketua LPPM-UNSA menyampaikan bahwa KKN-PPM yang dilakukan oleh mahasiswa merupakan akselator pemanfaatan potensi sumberdaya alam. kegiatan ini juga mendidik mahasiswa menjadi innovator dan motivator yang menggerakkan perekonomian masyarakat. “Saya selaku Ketua LPPM sangat mengapresiasi penuh kegiatan teman-teman dosen yang mendedikasikan dirinya untuk menjaga laut dan pesisirnya sebagai teras Pulau Sumbawa. Kebanggaan bagi LPPM, karena ini merupakan satu-satunya tim di NTB yang memiliki ketertarikan membangun daerah pesisir. Semoga langkah ini menjadi ribuan langkah selanjutnya,” pungkasnya. (SR)

rokok pilkada mahkota NU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *