Tiba di Pontianak, Gubernur TGB Disambut Lantunan Salawat Badar

oleh -90 Dilihat

PONTIANAK, SR (18/11/2017)

Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi melakukan kunjungan silaturahmi ke Pontianak Kalimantan Barat selama tiga hari, Jumat dan Minggu (17-19 November). Kehadiran Gubernur NTB yang juga Al Hafidz di Kota Khatulistiwa ini atas undangan Sultan Pontianak IX, Sri Paduka Maulana Syarif Machmud Melvin Alkadrie SH untuk menghadiri acara silaturahmi Akbar bersama Sultan Pontianak, para alim ulama dan pemerintah daerah serta tokoh masyarakat se-Kalimantan Barat. Tiba di Bandara Supadio Pontianak Jumat siang, Gubernur yang lebih dikenal sebagai Tuan Guru Bajang (TGB) ini disambut hangat Pangeran Syarif Machmud Alkadrie dan utusan Sultan di pintu Bandara diiringi lantunan Sholawat Badar. Di hadapan dari cucu pahlawan nasional pertama asal NTB, TGKH. M. Zainuddin Abdul Madjid tersebut, utusan Sultan membacakan Titah Raja yang berisi “Kami yang menjunjung Titah Silaturahim Akbar dari Yang mulia Sultan pontianak ke-9, Sri Paduka Maulana Syarif Machmud Melvin Alkadrie SH, menyampaikan pesan bahwa mengundang Yang Mulia Dr. TGH. M. Zainul Majdi untuk menghadiri undangan Kesultanan Kadriah Istana Kadriah Pontianak. Maka dimohon kepada yang mulia TGH. M. Zainul Majdi dan rombongan untuk menerima penjemputan kami dari Kesultanan Kadriah Pontianak.

Baca Juga  Pembayaran Retribusi Berbasis Elektronik Cegah Kebocoran PAD di Pasar Seketeng

Dari bandara, TGB langsung menuju Masjid Sultan Syarif Abdurrahman Pontianak. Masjid ini merupakan masjid tertua di Pontianak yang berdiri sejak abad ke 17 Masehi. Letaknya persis di samping Sungai Kapuas yang merupakan sungai terpanjang di Indonesia. Di masjid ini, TGB menjadi khatib shalat Jum’at. Dalam khotbahnya, ahli Tafsir Al-Qur’an ini menguraikan bahwa modal utama bagi seorang hamba ketika ingin mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat adalah Iman Islam, Taqwa dan Ilmu. Ketika seorang hamba menjalankan ibadah dan kebaikan sebagai wujud ketaqwaan kepada Allah SWT, maka kemanfaatannya akan kembali pada dirinya. Sebaliknya bila menghiasi hidup dengan kekufuran, maka kemudaratannya-pun akan kembali pada yang bersangkutan, terangnya. Karakteristik Islam adalah membawa kemudahan atau kelapangan. Yaitu Allah SWT telah memberikan pedoman yang menjadi petunjuk bagi umatnya menuju kebaikan. Allah tidak pernah memberikan kesulitan tetapi justeru memberikan kelapangan menjalankan ibadah untuk mencapai kebahagiaan. Tetapi harus dengan ketaqwaan dan keimanan untuk terus berupaya menunaikan ibadah dengan cara yang tepat sesuai tuntunan Allah dan Rasulnya. “Allah SWT menurunkan agama-Nya melalui Baginda Rasulullah SAW tidak untuk mempersulit ummatnya melainkan untuk memberikan kemudahan dalam semua sisi kehidupan manusia. Kalau yang paling dicari oleh manusia adalah kebahagiaan, maka Islam datang untuk memberitahu kita cara-cara untuk memperoleh kebahagiaan itu,” papar TGB.

Baca Juga  Gubernur dan Wakil Gubernur NTB Gelar Serah Terima Jabatan

Seusai shalat Jum’at, TGB ditemani sultan dan pangeran berjalan kaki menuju Istana Kadariah yang letaknya sekitar 200 meter. Di istana yang didirikan oleh Sultan Syarif Abdurrahman Al Kadari ini, TGB dan rombongan menerima jamuan santap siang. Seusai jamuan, dilanjutkan dengan silaturahmi akbar antara sultan dengan TGB. (JER/SR)

rokok pilkada mahkota NU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *