Songsong Pilgub, KPU Gali Formulasi Lahirkan Pemilih Cerdas

oleh -142 Dilihat

SUMBAWA BESAR, SR (22/12/2016)

Berbagai upaya dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sumbawa dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya pada pemilu baik pemilihan presiden, legislative maupun kepala daerah. Tidak hanya tingginya partisipasi, namun KPU juga berharap mampu melahirkan pemilih cerdas yang menggunakan hak pilihnya bukan karena kedekatan dan atas kesamaan parpol, melainkan atas dasar pikiran yang rasional dengan melihat visi-misi calon. Untuk mencari formulasi itu KPU Sumbawa menggelar Seminar Strategi Peningkatan Partisipasi Masyarakat Menyongsong Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur 2018. Seminar yang digelar Wisma Daerah Sumbawa, Kamis (22/12) dan dibuka secara resmi oleh Bupati Sumbawa ini menghadirkan sejumlah narasumber Sambirang Ahmadi S.Ag, Ardiyansyah S.Ip M.Si dan Fahrunnisa. Diskusi dalam seminar yang dimoderator Aryati S.Pd.I ini berlangsung cukup dinamis. Peserta dari berbagai kalangan antusias menyampaikan sejumlah pertanyaan bahkan kritikan yang cukup tajam.

Ketua KPU Sumbawa, Syukri Rahmat, S.Ag dalam sambutannya mengatakan bahwa sepanjang Tahun 2016 pihaknya intens mengadakan sosialisasi dengan masyarakat dari berbagai kalangan termasuk sejumlah komunitas. Dari beberapa pertemuan ini ada beberapa alasan mengapa masyarakat tidak datang ke TPS. Beberapa masyarakat meminta agar pada kertas suara dicantumkan kolom Golput dan ini merupakan tantangan buat KPU termasuk pemerintah penyelenggara Pemilu. Dengan dilaksanakannya seminar ini, Ia berharap dapat melahirkan rumusan–rumusan strategi penyelesaian permasalahan yang mungkin terjadi kedepannya dalam rangka menghadapi pelaksanaan pemilihan Gubernur dan wakil Gubernur tahun 2018 termasuk pemilihan umum legislatif 2019 dan Pilkada 2021 mendatang.

Dalam kesempatan itu juga, Komisioner ramah ini meminta parpol berperan untuk ikut mendorong lahirnya pemilih cerdas. Salah satunya dengan menghadirkan calon yang kredibel, mampu membawa dan mewujudkan ekspetasi masyarakat. Artinya proses pendidikan pemilih bukan sekedar tugas KPU semata melainkan tugas secara konstitusi yang melekat di masing–masing parpol. “Partai politik jangan hanya datang menjelang pemilu atau menjelang pilkada, harus berlangsung secara berkesinambungan untuk memberikan pendidikan politik kepada masyarakat,” pintanya.

Sekda Sumbawa, Drs. H. Rasyidi
Sekda Sumbawa, Drs. H. Rasyidi

Sementara Bupati Sumbawa yang diwakili Sekda, Drs. H. Rasyidi dalam sambutannya menyampaikan bahwa partisipasi pemilih dalam pemilihan umum di Kabupaten Sumbawa  menggambarkan fluktuasi ketertarikan masyarakat pemilih untuk bersama-sama menentukan jalannya demokrasi, berbangsa dan bernegara. Beberapa sosialisasi dan pendidikan pemilih kepada komunitas-komunitas masyarakat pemilih adalah langkah strategis yang dilaksanakan oleh KPU Sumbawa. Dengan masih adanya waktu sekitar satu tahun kedepan, penting untuk menyikapi, menyongsong Pilkada Gubernur NTB 2018. Berbicara strategi, tentu berbicara tentang seni dan inovasi meyakinkan pemilih. Karenanya, beberapa di antara strategi yang patut diupayakan bersama antara lain memanfaatkan media baik media cetak, media elektonik maupun media sosial untuk mensosialisasikan Pilkada Gubernur 2018. Sosialiasi tatap muka pada kelompok atau komunitas harus terus ditingkatkan, Pemerintah Provinsi tetap menjaga kepercayaan masyarakat. Sehingga masyarakat masih menaruh harapan besar kepada provinsi yang pada muaranya akan menjadi daya tarik untuk meningkatkan partisipasi pemilih di tahun 2018. “Intinya bahwa guna meningkatkan partisipasi masyarakat pada Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur NTB 2018, maka strategi penyebarluasan informasi menjadi penting untuk digalang bersama, tentunya juga sambil menunggu selesainya pembahasan RUU pemilu dengan segala aturan turunannya,” kata Haji Rasyidi. (JEN/SR)

AMNT pilkada NU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *