Dapat Ilmu Kewirausahaan, Mahasiswa UTS Berpeluang Jadi Pengusaha

oleh -87 Dilihat

SOBI dan Pertamina Gelar Pelatihan Interpreneurship

SUMBAWA BESAR, SR (30/10/2016)

Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) dan Sobat Bumi Sumbawa berkerjasama dengan PT. Pertamina dan Pertamina Foundation mengadakan kegiatan Pelatihan Kewirausahaan dan Budidaya Jamur Tiram. Kegiatan yang berakhir Sabtu (29/10) kemarin yang digelar sejak Kamis (27/10) lalu di Aula Serbaguna UTS ini dibuka secara resmi oleh Andri Hidayat–Staf Direktur Pendidikan Pertamina Foundation. Dua narasumber memberikan materi dalam kegiatan itu. Adalah Nurjayanti—Ketua Komunitas Kawan Jamur Makassar menyampaikan materi dasar kewirausahaan, dan Yoli Eka Putri, Dosen Fakultas Teknologi Pertanian UTS. Sedangkan peserta pelatihan kewirausahaan adalah mahasiswa penerima Beasiswa Inspirasi Indonesia Timur dari Pertamina Foundation.

Sobat Bumi Sumbawa dikenal sebagai organisasi mahasiswa yang peduli pada lingkungan dan ekosistem alam. Namun pada kegiatan tiga hari ini, Sobat Bumi Sumbawa mencoba untuk menciptakan sebuah kegiatan yang tidak hanya berfokus pada kepedulian lingkungan hidup, tetapi mampu menciptakan peluang bisnis dengan memanfaatkan alam secara bijak.

Ketua Panitia Kegiatan, Dany Wijaya menyebutkan tujuan dari pelatihan kewirausahaan ini adalah melatih peserta agar mampu memahami konsep dan peluang dasar berwirausaha dengan mengetahui cara pembuatan business plan, business model canvas, elevator dan pitching, pengembangan dan pengemasan produk. Selain itu, fokus pelatihan kewiraushaan ini adalah budidaya jamur tiram. “Nantinya peserta akan diberikan pengetahuan mengenai budidaya jamur tiram mulai dari awal persiapan budidaya hingga penanaman dan pemasaran produknya,” imbuh Dany.

Baca Juga  Qoriah Asal NTB Terbaik Tilawah Putri PTQ Emas RRI Nasional

sobi-wirausaha

Sementara Nurjayanti salah seorang pemateri yang merupakan mahasiswa biologi di Universitas Negeri Makasar, mengaku mencoba membangun bisnis jamur tiram di Makasar dengan modal pengetahuan yang ia miliki. “Sebagai seorang mahasiswa kita harus pandai memanfaatkan peluang, wirausaha salah satunya yang mungkin bisa kita tekuni, contohnya saya sendiri memanfaatkan disiplin ilmu saya untuk memulai usaha dengan medium jamur,” akunya. Baginya, mahasiswa UTS memiliki peluang yang sangat besar dengan melimpahnya sumber daya alam, support dari lembaga-lembaga atau foundation pemberi beasiswa dan lainnya. “Harusnya mengembangkan peluang bisnis di sini sangat memungkinkan,” ujarnya.

Lain halnya dengan Yoli Eka Putri, Dosen Fakultas Teknologi Pertanian UTS yang menyampaikan materi tentang business plan entrepreneurship and business model canvas. Yoli memberikan gambaran tentang bagaimana peserta pelatihan ini nantinya mampu membuat strategi perencanaan bisnis mereka sendiri. Dimulai dari mengukur efektifitas dari implementasi pengetahuan. Seorang entrepreneurship atau wirausaha harus memiliki pengetahuan yang luas mengenai bidang usahanya, bukan berdasarkan pada insting pribadi namun lebih mengacu pada pengalaman-pengalaman sebelumnya. Selain itu mempersiapkan perkiraan-perkiraan juga sangat dibutuhkan. Memiliki rencana yang matang memanglah sangat dibutuhkan, namun menganalisis peluang bisnis dengan berbagai sudut pandang pengetahuan dapat membuahkan banyak strategi, seperti plan A, plan B, dan lainnya yang dapat mempengaruhi bisnis nantinya. “Ide itu sesuatu yang mahal, bahkan pencurian ide-pun sering terjadi dimana-mana. Investor itu melihat bisnis kita dari ide kita. Jadi kita harus berhati-hati dengan ide untuk menarik investor,” tuturnya ketika ditanya mengenai bagaimana cara memikat investor terhadap bisnis oleh peserta pelatihan.

Baca Juga  Gerakan “Ayo Kerja” Dicanangkan untuk Revolusi Mental 

Peserta juga mendapatkan sebuah games yang disuguhkan oleh panitia berupa Plan Business dadakan sebagai bahan evaluasi penerimaan materi yang telah disampaikan oleh dua orang pemateri. Peserta diminta untuk membentuk kelompok yang terdiri dari 3 orang dengan tugas yaitu membuat perencanaan bisnis yang memiliki peluang realisasi cukup besar. Ide-ide bisnis dari peserta pelatihan dinilai menarik oleh Nurjayanti. Ide-ide sederhana tentang pembuatan kawasan wisata edukasi jagung di Sumbawa yang diutarakan oleh Septiarini, hingga budidaya produksi madu lebah trigona yang diutarakan oleh Fahmi Dwilaksono dan tim, cukup menarik perhatian. Ide-ide bisnis tersebut harus melalui berbagai tahapan perencanaan bisnis yang matang agar tidak mati. Materi-materi dasar tentang kewirausahaan yang disampaikan oleh pemateri pada hari pertama ini akan menjadi modal dasar bagi peserta pelatihan untuk menuju tahapan pelatihan esok harinya. Agendanya, peserta pelatihan nantinya akan disuguhkan beberapa materi lainnya yang mulai berfokus pada bisnis budidaya jamur tiram di Sumbawa hingga pada tahapan praktik dan laboratorium produk jamurnya. (JEN/SR)

rokok pilkada mahkota NU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *