SUMBAWA BESAR, SR (17/08/2016)
Bupati Sumbawa, H. M. Husni Djibril B.Sc mengatakan rintihan dan harapan siswa sekolah dasar di daerah terpencil untuk diperlakukan adil dalam pemerataan pembangunan di bidang pendidikan wajib didengar dan harus diwujudkan. Keinginan mereka tidak boleh menjadi mimpi yang berkepanjangan. Untuk memenuhi hak mereka untuk mendapatkan pendidikan yang layak, Bupati menyatakan sudah menjadi komitmen pemerintahannya dan telah didengungkan saat kampanye menjadi Sumbawa termasuk di dalamnya pendidikan yang hebat dan bermartabat. “Rintihan anak-anak kita dan para guru di daerah terpencil seperti Orong Telu, Lunyuk dan lainnya merupakan peringatan sekaligus pemacu dan pemicu bagi kita pemerintah untuk selalu mendengar dan melihat realita yang ada agar ada langkah-langkah yang harus ditempuh sebagai solusi mengatasi persoalan mereka,” kata Bupati yang dicegat SAMAWAREA usai upacara HUT Kemerdekaan RI, Rabu (17/8).
Memang diakui Bupati, Sumbawa masih banyak kekurangan. Inilah tanggung jawabnya sebagai Bupati untuk mengatasi kekurangan tersebut dengan berbagai kerja nyata dalam mewujudkan pembangunan di segala bidang termasuk memprioritaskan daerah terpencil guna meretas permasalahan dasar yakni pendidikan, kesehatan, infrastruktur jalan, transportasi dan komunikasi.
Tentu pemerintah tidak bisa sendiri. Di tengah keterbatasan anggaran dan lainnya, pemerintah daerah membutuhkan pihak ketiga yakni investor. Diakuinya sudah banyak investor yang ingin berinvestasi terutama bidang kelistrikan dan telekomunikasi khusus untuk daerah terpencil. Akan ada kerjasama pihak investor dengan PLN. Investor membangun jaringan dan pembangkit, PLN yang membelinya. “Ini sedang kita pertimbangkan, banyak investor yang bersedia. Dan ini harus disambut secara positif,” ujar Bupati.
Demikian dengan telekomunikasi. Ada program pusat yang akan diluncurkan ke daerah termasuk Sumbawa. Salah satunya dalam rangka mendukung jaringan internet masuk desa. Sudah pernah ada komunikasi dengan Pemda bahkan proposalnya sudah diajukan yang berisi jaminan untuk memastikan adanya jaringan listrik di seluruh desa. Namun sebelum berinvestasi, pihaknya meminta investor untuk melakukan survey lokasi dan mengkalkulasikan untung dan ruginya. Ketika semua ini sudah dipetakan, barulah kerjasama itu terjalin. “Kami selalu terbuka untuk investor, tapi yang betul-betul serius,” ucapnya.
Dengan terwujudkan dua program ini, Bupati meyakini permasalahan yang disuarakan oleh anak-anak dari sekolah terpencil, dapat teratasi. Bupati berharap masyarakat ikut berperan dalam mendukung keberlanjutan program pembangunan terutama ikut menjaga kondusifitas wilayah sebagai jaminan welcome terhadap investasi. (JEN/SR)
