STP di Depan Mata, Batu Alang Siap Jadi Pusat Industri

oleh -214 Dilihat

SUMBAWA BESAR, SR (08/04/2016)

Setahun mendatang dipastikan Olat Maras, Dusun Batu Alang, Kecamatan Moyo Hulu akan berubah menjadi kota terpadu mandiri. Selain menjadi pusat pendidikan, juga sentra kegiatan industry. Kini di Batu Alang sudah berdiri UTS–universitas teknologi terkemuka di Indonesia bagian timur dan SMK Al Kahfi—sekolah kejuruan berbasis pesantren yang akan diikuti dengan dibangunnya akademi komunitas. Dalam waktu dekat akan berdiri Science and Techno Park (STP) yang diiringi dengan munculnya berbagai perusahaan industry berskala besar. Sebagai persiapan, pemerintah pusat telah menunjuk dan mengangkat Dr Arif Budi Witarto M.Eng sebagai Direktur STP Sumbawa yang selama beberapa bulan ‘disekolahkan’ ke Swedia untuk mempelajari secara khusus STP dimaksud. “Insya Allah di sekitar kampus UTS ini akan berubah drastic dalam beberapa waktu ke depan,” kata Direktur STP Sumbawa, Doktor Arif saat memberikan sambutan pada acara Seminar Pengelolaan Keuangan Desa di UTS, Kamis (7/4) kemarin.

Keberadaan STP ini nantinya akan sangat bermanfaat tidak hanya bagi mahasiswa, namun juga masyarakat Sumbawa dan Indonesia pada umumnya. Pasalnya, STP akan menjadi tempat kegiatan usaha. Para pelakunya akan dibina dan diberikan peluang berwirausaha dengan bantuan teknologi dan jaringan yang dimiliki. Tak hanya itu petani diuntungkan karena di STP akan ada teknologi pertanian, selain biaya murah juga hasilnya berlimpah. Belum lagi keberadaan STP dengan sendiri menarik perusahaan besar untuk berinvestasi. Sudah ada dua perusahaan besar yang bersedia salah satunya membuat pembangkit listrik untuk menyuplai kebutuhan energy di STP.

Baca Juga  Pemanfaatan E-Commerce Sebagai Solusi Inovasi dalam Menyongsong Kemajuan Sektor Ekspedisi
Pendiri UTS, Dr H Zulkieflimansyah M.Sc
Pendiri UTS, Dr H Zulkieflimansyah M.Sc

Sementara Pendiri UTS, Dr H Zulkieflimansyah M.Sc mengemukakan alasan mengapa meminta Doktor Arief berhenti menjadi Rektor UTS yang baru dijabat selama setahun. Menurut Doktor Zul—akrab ia disapa, ada mimpin besar yang ingin diwujudkan lebih besar dari sekedar UTS yaitu Science and Techno Park (STP). Tidak mungkin UTS bisa maju jika tidak ada industry di sini. Karena itu ia optimis dalam setahun mendatang, Batu Alang akan berubah. Perubahan itu sudah terjadi dengan munculnya UTS, SMK Al Kahfi bahkan rusunawa yang megah berdiri kokoh di tengah hutan belantara. Nantinya juga akan berdiri sejumlah pabrik besar dengan semaraknya kegiatan industry di dalamnya.

Ia menyadari teknologi itu mahal. Untuk alat laboratorium saja bisa mencapai miliaran rupiah. Jika tidak inovatif, UTS tidak akan mampu mengejar ketertinggalan dibanding universitas lain di Indonesia. Pemerintah tidak mungkin membantu UTS karena berstatus swasta. Salah satu caranya adalah membuat STP, yang dibekali alat cukup canggih dan fasilitas yang sangat bagus. Yang membuat STP ini adalah pemerintah asalkan pemerintah daerah mampu menyiapkan lahan. Karena itu untuk membangun STP di Kabupaten Sumbawa, UTS menghibahkan tanahnya seluas 25 hektar kepada Pemda Sumbawa. “Tanpa ada nama Pemda, saya yakin proyek ini tidak akan bisa jadi. Semoga dengan adanya Pemda dan UTS, suatu saat mimpi kita tentang STP itu bisa menjadi nyata,” ucap Doktor Zul.

Baca Juga  Olat Maras Moving Festival, Ungkap Misteri Budaya di Bukit Kebahagiaan

Penghibahan lahan UTS untuk Pemda Sumbawa ini tidak ada motif lain. Dikatakan Doktor, semua manusia akan berpulang menghadap Allah hanya di tanah 2×1 meter. Banyak pelajaran yang dapat dilihat di dunia ini, bagaimana orangtua yang meninggalkan banyak harta justru anaknya penuh dengan pertengkaran yang tidak perlu. “Dapat dibayangkan betapa banyak yang kita dapatkan kalau kita ikhlas menyumbangkan harta benda kita, tapi dari harta yang kita sumbangkan itu anak-anak Indonesia dan Sumbawa akan sukses, dan dari mulut mereka nanti menggema doa untuk kita di masa yang akan datang. Betapa banyak yang Allah berikan kepada kita sehingga sudah waktunya kita mengembalikannya kepada masyarakat, jangan sampai karena doa dan penderitaan mereka keberkahan itu jauh dari kehidupan kita,” ucapnya.

Rektor UTS, Dr Andi Tirta ST MT
Rektor UTS, Dr Andi Tirta ST MT

Sementara Rektor UTS, Dr Andy Tirta ST MT menyebutkan hingga kini mahasiswa UTS mencapai 1.300 orang berasal dari Sabang sampai Ternate. Tahun depan, pihaknya mendapat mahasiswa asal Papua. Ia berharap dengan keberadaan UTS dan STP nantinya tana Samawa menjadi maju dan sukses. “Kami bukanlah menara gading yang tidak bermanfaat bagi masyarakat. Kami berkomitmen untuk memajukan Tau dan Tana Samawa. Kami sadar banyak kekurangan di tempat kami, tapi kami yakin dengan bergenggaman tangan dan melangkah bersama kesuksesan akan kita raih,” pungkasnya.(JEN/SR)

 

rokok pilkada mahkota NU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *