Festival Malala, Didominasi Minyak untuk Vitalitas

oleh -213 Dilihat

SUMBAWA BESAR, SR (14/10/2015)

Festival Malala yang digelar di Taman Pahlawan Sumbawa pada malam 1 Muharram, Selasa (13/10), berlangsung semarak. Sandro dari berbagai kecamatan ikut memeriahkan kegiatan ‘sakral’ tersebut untuk mendemontrasikan keahliannya dalam meracik minyak berbagai khasiat. Tidak mengherankan jika masing-masing stand yang disiapkan Bagian Pemerintahan selaku panitia penyelenggara untuk para sandro dipadati pengunjung. Para pengunjung ini tidak hanya sekedar menonton tapi telah menyiapkan botol kecil untuk mendapatkan sedikit minyak secara gratis dari hasil racikan sang sandro. Menariknya lagi sebagian besar pengunjung baik tua dan muda lebih banyak menumpuk pada stand yang meracik minyak terkait vitalitas atau kejantanan. Kalau yang tua masih bisa dipahami, tapi yang muda bahkan masih berstatus pelajar berebut mengambil minyak tersebut. Muncul tanda tanya besar, untuk apa ?

Berebut Minyak Bacan Putih dari Kecamatan Lenangguar
Berebut Minyak Bacan Putih dari Kecamatan Lenangguar

Hasil identifikasi SAMAWAREA di arena, tercatat beragam jenis minyak, khasiat dan nama sandro. Adalah Minyak “Obar Au Bao Batu” yang diracik Sandro H Faruq Umar dan Sumantri dari Kecamatan Moyo Utara. Minyak ini berkhasiat menjadi penangkal semua penyakit dan ilmu hitam. Minyak Bakat/Motong diracik A Wahid Sabo dan L Rusdi asal Lunyuk. Minyak ini diyakini dapat mempercepat penyembuhan luka biasa dan luka bakar. Kemudian Minyak Bacan Putih dari Kecamatan Lenangguar. Minyak yang diracik Saguni dan Satrio Pardawan ini untuk menambah vitalitas tubuh. Ada lagi Minyak Sempru Neraka yang diracik Anggi Ismail dan Nurdin Nahri. Minyak dari Kecamatan Moyo Hilir ini dapat menyembuhkan segala macam keseleo, salah urat dan sakit perut. Kemudian minyak Harap Taqdir dari Kecamatan Orong Telu. Minyak yang diracik Anshari dan Syafruddin M berkhasiat menangkal ilmu hitam dan meningkatkan kesehatan tubuh baik jasmani maupun rohani. Selanjutnya Minyak Liang Kapas dari Kecamatan Utan yang diracik Ismail Muhammad dan Abdul Hamid. Minyak ini digunakan untuk mengobati sakit gigi, luka, bengik, sakit kepala, rheumatik dan menambah stamina. Kecamatan Unter Iwis tak mau kalah. Melalui dua sandronya Sahidullah dan Syamsul berhasil meracik Minyak Linggis Kompeni untuk kejantanan (vitalitas). Dari wilayah selatan tepatnya Kecamatan Ropang ada Sandro Mahdar dan Ahmad yang meracik Minyak Mate Telas Kebali yang dikenal berkhasiat menghilangkan silu dan nyeri. Bergeser ke stand Kecamatan Plampang ada Minyak La Ijo dibuat oleh Ibnu Maja Bulkiah dan Safiri yang mampu menyembuhkan luka lama/baru, luka bakar, lemah syahwat, gatal, dan sakit perut. Untuk Kecamatan Lape menampilkan Minyak Toar Basa yang diracik Ambe Hasan dan Husain Aji. Minyak ini dikhususkan untuk menambah kejantanan, menyembuhkan ambeien, sakit ginjal dan rematik. Selain itu Minyak Pokas Teman dari Kecamatan Alas. Minyak yang diracik H Hamzah dan Zainuddin ini dapat menyembuhkan rematik, melancarkan persalinan dan menambah keperkasaan. Lalu Minyak Merungkas dari Kecamatan Labangka yang dibuat Zhalo dan Abang Nur untuk menambah tenaga, menyembuhkan pegal linu dan salah urat. Dari Lantung terkenal Minyak Karasang Buya Ampo, yang diracik Sandro Muhammad dan Burhanuddin untuk menambah stamina dan kejantanan. Minyak Tusakoat Ade Lopas dari Kecamatan Rhee. Minyak yang dibuat Sadik Mari dan Zainul Arifin ini berkhasiat menyembuhkan ngilu.

Baca Juga  Bank NTB Syariah Sukses Gelar Samota 10K, Diikuti 2000 Pelari
Wartawan SAMAWAREA membantu Sandro  Saguni meracik Minyak Bacan Putih
Wartawan SAMAWAREA membantu Sandro Saguni meracik Minyak Bacan Putih

Minyak Saruntung Ruang dari Alas Barat yang diracik Losong dan Zulkarnaen untuk sakit pinggang, rematik, salah urat dan kejantanan. Minyak Ampo Sanak dari Kecamatan Tarano yang dikerjakan Adnansyah dan Hamsyah. Minyak kaya khasiat ini untuk vitalitas, menyuburkan rahim wanita, mengobati kencing manis, nyeri tulang, parah tulang, luka bakar dan racun. Minyak Raperis Mesa dari Kecamatan Sumbawa yang diracik Abdul Kadir dan Syaifuddin untuk mengobati sakit pinggang, sakit perut, salah urat, dan kejantanan. Minyak Karasang Buya Po Ampo dari Kecamatan Batu Lanteh yang dibuat HM Yusuf dan Sandrang Kole untuk vitalitas, daya tahan tubuh pria dan wanita. Selanjutnya Minyak Tulak Dada (katusuk) dari Kecamatan Moyo Hulu. Minyak yang diracik H Ahmad HS dan Syamsuddin untuk kejantanan, pegal linu, sakit pinggang dan menambah stamina. Minyak Urut dan Minyak Basajojo dari Kecamatan Buer yang dibuat Abdul Majid dan Amaq Nur untuk keperkasaan, stroke dan kesemutan. Kemudian Minyak Papa Pulang Mama Senang dari Kecamatan Lopok. Minyak yang diracik Janas dan Ahmad ini untuk stamina dan daya tahan tubuh. Ada lagi Minyak Tungku Ajal (Sambung Nyawa) dari Kecamatan Badas. Minyak yang dibuat Ahmad Hasbullah dan Jako tersebut untuk ngilu, sakit perut, kesurupan dan gangguan ilnu hitam. Terakhir dari Kecamatan Maronge juga Minyak Tungku Ajal yang khasiatnya sama hanya sandronya yang berbeda yaitu H A Latif dan Buhanuddin HB. Dari semua kecamatan ini, hanya Empang yang tidak mengirim sandronya. Stand yang disiapkan pemerintah dalam keadaan kosong.

Baca Juga  Banyak yang Sembuh, Pasien Positif Covid di RSMA Tersisa 5 Orang

Sandro Saguni pemilik Minyak Bacan Putih dari Lenangguar saat ditemui SAMAWAREA, mengatakan, minyak yang diraciknya berasal 144 macam kayu yang dicampur dengan serutan tanduk rusak bertanduk satu. Jenis kayu yang diracik ini diperoleh dari turun temurun mulai dari buyut, kakek, dan orang tuanya. “Minyak ini warisan secara turun temurun,” katanya.

Mengapa dinamakan bacan putih ? menurut Saguni karena minyak ini dapat memutihkan atau membersihkan hati yang resah. Ketika istri hatinya resah setelah mengkonsumsi minyak ini langsung berubah gembira riang dan siap melayani suami sehingga hubungan asmara semakin mesra. Ia mengaku tidak membuat minyak ini dalam jumlah banyak. Minyak ini dibuat biasanya setelah ada yang memesan. Dan pembuatannya juga tidak di sembarang waktu karena ada waktu-waktu khusus yang disyariatkan seperti malam 1 Muharram. (JEN/SR)

rokok
rokok pilkada mahkota NU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *