Drs H Arasy Muhkan, 30 Tahun Mengabdi untuk Sumbawa

oleh -166 Dilihat

Sumbawa Besar, SR (30/07/2015)

Masa pengabdian 30 tahun bukan waktu yang sedikit. Artinya di tengah usianya yang hampir kepala enam ini, Drs H Arasy Muhkan telah mencurahkan separuh hidupnya untuk melayani masyarakat dan memberikan karya nyata bagi pembangunan di Kabupaten Sumbawa. Dari mulai pegawai rendahan hingga jabatan tertinggi dalam birokrasi sudah disandangnya. Pengabdian dan tanggung jawabnya semakin besar ketika terpilih sebagai Wakil Bupati Sumbawa periode 2010—2015 yang Januari 2016 mendatang amanah tersebut telah tertunai.

Haji An—begitu ia disapa lahir di Kecamatan Alas, 30 Juli 1957. Tepatnya Kamis, 30 Juli 2015 hari ini, putra pasangan Muhammad Rasyid—Hj Nani ini genap berusia 58 tahun. Dengan usia yang semakin senja, pejabat penggemar batu akik tersebut masih terlihat enerjik.

Dana Desa WabupHaji An meniti karier birokrasinya sejak 1 Maret 1985 dengan menjadi staf kantor Gubernur. Kala itu Sumbawa masih menjadi daerah terbelakang dan jauh tertinggal dari daerah-daerah lain terutama dalam pembangunan infrastruktur. Karenanya Gubernur saat itu memiliki kebijakan mengirim putra asli daerah untuk mengabdi di daerahnya masing-masing. Sesuai dengan latar belakang pendidikan yang dimiliki, Haji An ditempatkan di staf Bagian Ekonomi Dinas Pendapatan Kabupaten Sumbawa. Kinerja Haji An diapresiasi pimpinannya sehingga mendapat promosi sebagai Kepala Seksi (Kasi) di Bagian Pembangunan. Perlahan tapi pasti kariernya terus menanjak karena dipercaya sebagai Kasubag Perencanaan dan Pelaksanaan Program di instansi yang sama. Tak lama berselang, Haji An kembali dipromosi sebagai Kepala Bidang (Kabid) Ekonomi di Bappeda Sumbawa, selanjutnya Asisten II Sekda Sumbawa. Jabatan ini tak berlangsung lama, suami Dra Hj Masdalifah ini digeser untuk menduduki jabatan Kepala Dinas Pendapatan Sumbawa karena dinilai mampu membenahi dan mengelola keuangan dalam rangka mendongkrak pendapatan asli daerah guna membiayai program pembangunan. Setelah kondisi dianggap stabil, Haji An kembali menempati posisi semula sebagai Asisten II yang saat itu lowong. Tak membutuhkan waktu yang lama, Haji An yang dikenal sebagai birokrat loyal dipercaya mengisi jabatan Asisten I dalam mutasi yang dilaksanakan pemerintahan Drs H Jamaluddin Malik—Muhammad Jabir SH MH (JM-MJ). Menjelang akhir masa jabatan bupati dan wakil bupati Sumbawa saat itu, JM—sapaan Drs H Jamaluddin Malik pecah kongsi dengan wakilnya, Muhammad Jabir (MJ). Karenanya pada suksesi Pilkada periode selanjutnya, 2010—2015, JM mencari pendamping baru. Saat itu beberapa nama dari berbagai kalangan muncul dan digadang mendampingi JM. Nama Haji An tidak pernah terdengar apalagi dikait-kaitkan dengan Pilkada, terlebih lagi perpaduan birokrasi-birokrasi dinilai tidak ideal. Secara mengejutkan JM mengumumkan jika pasangannya adalah Haji An. Dengan keyakinan dan melihat rekam jejaknya, menjadi alasan JM mantap memilih Haji An sekaligus menepis semua spekulasi politik. Terbukti dengan terpilihnya pasangan JM—Arasy (Haji An) sebagai Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa periode 2010-2015. Pasangan ini menang tipis dari pasangan ANNUR (Muh Amin SH M.Si—Nurdin Ranggabarani SH MH melalui prosesi Pilkada tiga putaran.

Baca Juga  Ditinggal Melaut, Seorang Nelayan Kehilangan Rumah
Wabup Sumbawa, Drs H Arasy Muhkan
Wabup Sumbawa, Drs H Arasy Muhkan

Haji An saat ditemui di ruang kerjanya mengaku sebagai anak yang tinggal di desa terpencil tidak pernah bermimpi bisa menjadi pejabat, apalagi orang nomor dua di daerah ini. Karena ketika dipercaya menjadi abdi negara Ia tidak pernah menargetkan harus menjadi pejabat, pekerjaan yang ada dilakoninya dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. Bahkan kala menjadi staf biasa adalah hal yang dirasakan sangat berkesan dalam karier birokrasinya karena bisa lebih banyak belajar dari rekan-rekannya. “Apa yang saya peroleh selama ini adalah rahmat Allah yang sangat luar biasa,” ujar ayah dari Ifan Akbar dan Ade Alvian Jaya ini.

Tak ada kata yang pantas selain ucapan rasa syukur kepada Allah SWT hingga usianya yang sudah mencapai 58 tahun ini masih tetap diberikan kesehatan yang prima dan tetap memberikan pengabdiannya bagi Tana dan Tau Samawa. “Dalam doa saya selalu memohon semoga Allah tetap memberikan rahmat tidak hanya untuk saya dan keluarga tapi juga masyarakat dan daerah ini,” tandasnya. (Jen/SR)

rokok
rokok pilkada mahkota NU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *