Sumbawa Besar, SR (17/05/15)
Meskipun baru berdiri tahun lalu, IISBUD SAREA terus berbenah diri agar bisa sejajar dengan perguruan-perguruan tinggi yang telah ada. Salah satu usaha yang dilakukan adalah berperan aktif menjalin kerjasama dan mengikuti kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh berbagai perguruan tinggi baik dalam negeri maupun luar negeri. Seperti kali ini IISBUD SAREA hadir pada pertemuan The 4th Passage to ASEAN Partner Meeting (P 2 A) yang di selenggarakan di Universitas Duy Tan Vietnam, 13-16 Mei 2015. Pertemuan ini dihadiri Rektor IISBUD SAREA Ahmad Yamin SH MH didampingi Deddy Suprapto, S.Si, MA selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Hubungan Internasional.

P2A (Passage To Asean) adalah forum tingkat ASEAN yang beranggotakan perguruan-perguruan tinggi di negara-negara ASEAN. Didirikan pada Bulan Juni 2012 dan pertemuan pertamanya diselenggarakan di Universitas Rangsit, Thailand. Dengan semangat bahwa adanya perbedaan dan persamaan dalam berbagai hal di antara negara-negara ASEAN, maka diperlukan saling mempelajari, saling memahami dan saling menguntungkan untuk sampai pada tujuan hidup damai dan sejahtera. Selain itu kehadiran P2A agar negara-negara ASEAN dapat mempersiapkan diri menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
Pertemuan di Vietnam kali ini dihadiri perguruan-perguruan tinggi dari negara ASEAN seperti Indonesia (IISBUD SAREA, Universitas Islam Indonesia, UPN Yogyakarta dan Binus Jakarta), Singapura (First Media Design School), Malaysia (Taylor’s University), Filipina (San Sebastian College), Kamboja (Asian Institute of Cambodia), Thailand (Rajabath University), Vietnam (Duy Tan University, Vietnam National University, dan Vanlang University).
Ada banyak hal yang dibahas di hari pertama pertemuan ini, antara lain tentang kerjasama antar universitas yang memungkinkan mahasiswa dari satu kampus berkunjung ke kampus-kampus lain sesama anggota P2A, perluasan jaringan, kolaborasi penelitian antar perguruan tinggi, pertukaran dosen dan mahasiswa, dan peluang-peluang beasiswa.
Pertemuan ini juga dimanfaatkan untuk memperkenalkan potensi negara dan daerah masing-masing. Seluruh peserta membangun jaringan dan mendiskusikan peluang-peluang kerjasama. Tidak ketinggalan IISBUD SAREA adalah salah satu kampus yang paling bersemangat untuk menjalin kerjasama dan mempromosikan tentang Sumbawa. “Kami harus bersemangat karena kami menyadari memiliki banyak kekurangan sehingga harus belajar dari kampus-kampus yang sudah mapan,” ucap Yung—sapaan populer Rektor IISBUD SAREA,.
Pada hari pertama ini, dengan sangat antusias Pimpinan First Media School Singapura, Mr Mark Phooi menyambut tawaran kerjasama IISBUD SAREA dan siap membantu perguruan tinggi yang bersama Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) berada di bawah naungan Yayasan Dea Mas. Selain itu, Rektor IISBUD juga melakukan komunikasi intens dengan seluruh perwakilan perguruan tinggi dari Indonesia. Wakil Rektor III Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, Dr Ahmad Jamil yang kebetulan dosen Fakultas Hukum dan memiliki latar belakang disiplin ilmu yang sama dengan rektor IISBUD SAREA sepakat membantu IISBUD SAREA dalam hal penguatan kelembagaan, terutama yang menyangkut Tridarma Perguruan Tinggi.
Dalam pertemuan tersebut juga sempat menjadi perdebatan tentang peran pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah. Pertemuan ini sepakat bahwa pemerintah harus mendukung peningkatan Sumber Daya Manusia agar memiliki generasi-generasi yang memiliki kompetensi di ASEAN, Asia Pasifik bahkan Global. Untuk itu, sebagai konsekuensi dari “Welfare State”, Negara wajib campur tangan dalam berbagai hal agar para generasi muda dapat belajar tentang negara lain, membangun jaringan, saling tukar menukar informasi dalam penerapan sains dan teknologi sehingga negara atau daerah khususnya Sumbawa memiliki SDM yang berkualitas.
Rektor IISBUD SAREA sepakat dan berharap pemerintah harus membuka diri dan memberi ruang dalam setiap pembahasan APBD bagi kampus-kampus yang dengan inisiatif dan kreatifitas tinggi berani membuka jaringan di tingkat internasional, minimal di tingkat ASEAN, dan Asia Pasifik seiring dengan telah disepakatinya MEA dan AFTA 2020.
Ditambahkan Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Hubungan Internasional, Deddy Suprapto, S.Si, MA bahwa perjalanan ke Vietnam ini sebagai langkah awal untuk menata IISBUD SAREA. Perjalanan dari Sumbawa ke Kota Danang Vietnam melalui lima kali penerbangan yang sangat melelahkan. Namun kelelahan itu terbayar oleh apresiasi panitia dan teman-teman dari semua negara peserta. Mereka sangat kagum dengan perjuangan dan semangat IISBUD SAREA.
Pepatah Cina mengatakan the journey of a thousand miles begins with single step yang artinya perjalanan yang panjang pasti dimulai dengan langkah pertama. “Mungkin bagi banyak orang apa yang kami lakukan adalah hal biasa tetapi bagi kami di IISBUD SAREA ini adalah hal yang patut kami syukuri. Ini adalah usaha pertama kami untuk menjalin komunikasi di tingkat internasional dengan harapan bahwa IISBUD SAREA akan semakin maju dan lebih baik,” ucapnya seraya menyampaikan terima kasih kepada PT Pupuk Indonesia yang telah mendukung kegiatan IISBUD SAREA selama di Vietnam. (*)