Sumbawa Besar, SR (04/04)
Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Koalisi Mahasiswa Peduli Pendidikan (KMPP) mendatangi Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Kabupaten Sumbawa, Kamis (3/4).
Kedatangan mereka untuk mempertanyakan tindaklanjut terhadap sejumlah kasus yang terjadi di lingkup dinas tersebut.
Menurut salah satu orator, Abdul Hatab, banyak kasus di lembaga pendidikan yang bermunculan, mulai dari dugaan kasus penyelewengan Dana Alokasi Khusus (DAK), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan Sosial (Bansos) oleh Kepala SDN Ai Paya, namun belum terlihat langkah kongkrit dari Dinas Diknas untuk menuntaskannya. “Buktinya kepala SD Ai Paya hingga kini masih menjabat,” tukasnya.
Selanjutnya kasus Sodomi yang dilakukan oleh oknum Guru Tidak Tetap (GTT) di SDN Lebin Kecamatan Ropang. Meski oknum guru itu sudah resmi dipecat, tapi tidak ada pembinaan lebih lanjut yang dilakukan kepada para korban yang diduga mencapai puluhan orang, sehingga dikhawatirkan akan melakukan hal yang sama nantinya. Selain kasus tersebut, KMPP juga mengungkapkan sejumlah kasus lainnya, salah satunya dugaan kasus pungutan liar berkedok pembelian buku paket di SMA Negeri 1 Maronge.
Pihak sekolah diketahui telah menarik uang sebesar Rp 360.000 per siswa dengan dalih untuk pembelian buku paket. Praktek itu sudah dilakukan sejak lama. Namun, sayangnya hingga kini buku dimaksud belum juga diterima para siswa. “Sampai hari ini bukunya belum diterima siswa. Parahnya lagi, sekolah mengintimidasi supaya siswa mengaku pernah menerima buku itu,” timpal Abdul Hatab.
Persoalan yang terjadi di SMA 1 Maronge ini pernah dilaporkan ke Diknas melalui Kabid Dikmen, tapi tidak juga direspon.
Kadis Diknas setempat, Sudirman Malik S.Pd, saat menemui KMPP memberikan apresiasi atas aksi tersebut. Namun, menurutnya, apa yang disuarakan mahasiswa masih kurang mengingat masih ada lagi kasus lain yang tidak disebutkan yaitu penganiayaan dan pembunuhan yang dilakukan oleh oknum guru belum lama ini. “Saya tidak mau ada hal yang ditutup-tutupi,” tegasnya.
Lebih lanjut Dirman Malik—sapaan akrabnya, membantah jika pihaknya tidak melakukan apa-apa terkait sejumlah kasus yang disuarakan KMPP.
Untuk diketahui, saat ini pelaku sodomi dan penganiayaan serta pembunuhan sudah diamankan di Polres Sumbawa. Sedangkan kasus lainnya, Dirman Malik menilai mahasiswa masih sekedar berasumsi karena tidak disertai data yang konkrit.
Kendati demikian, Dirman Malik langsung menginstruksikan Kabid Dikmen, M Ali HK S.Pd, M.Pd, membentuk tim investigasi guna mencari kebenaran dugaan pungli di SMA 1 Maronge. “Saya pribadi memberikan apresiasi terhadap KMPP, tapi sayangnya tidak disertai bukti-bukti. Kalau ada, silakan bawa ke Diknas dan jika terbukti akan ditindak tegas,” pungkasnya. (*)