Janji Pulang Hari Kamis-Jumat, ini Firasat dan Pesan Terakhir Haji Saat

oleh -164 Dilihat

SUMBAWA BESAR,samawarea.com (12 Seotember 2025) – Kabar duka menyelimuti warga Sumbawa. Salah satu tokohnya, H. Asaat Abdullah ST, tutup usia, Kamis (11/9/25) sore pukul 15.00 Wita. Anggota DPRD Nusa Tenggara Barat ini menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Risa Mataram.

Kepergian Ketua NasDem Sumbawa dalam usia 69 tahun ini mengejutkan banyak pihak, mengingat almarhum masih aktif mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Dinas Perkim hanya dua jam sebelum kabar duka itu tersebar.

Selain itu juga sempat aktif memberikan komentar di grup WhatsApp hingga pukul 12.36 Wita, menunjukkan bahwa almarhum dalam kondisi yang tampak sehat dan aktif secara sosial-politik hingga detik-detik terakhirnya.

Jenazah almarhum bertolak dari RS Risa Kota Mataram pada Kamis (11/9) malam. Setelah menempuh perjalanan darat selama hampir 7 jam, jenazah almarhum tiba di rumah duka, Kelurahan Brang Bara, Kecamatan Sumbawa, Kabupaten Sumbawa, Jumat dini hari pukul 01.10 Wita.

Kedatangan mobil ambulance yang membawa almarhum disambut isak tangis keluarga dan warga sekitar.

Putra almarhum, Zulfikar Demitry, SH, MH yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Sumbawa, mengungkapkan bahwa dirinya sempat merasakan firasat sebelum kepergian sang ayah.

“Beberapa hari terakhir hati saya merasa tidak tenang dan sulit tidur. Bahkan saya sempat mengatakan ke istri, seperti akan terjadi sesuatu yang kurang baik. Ternyata kepergian beliau menjadi jawaban dari firasat ini,” kata Zulfikar.yang ditemui di rumah duka.

Zulfikar juga mengenang pesan terakhir ayahnya sebelum almarhum berangkat ke Mataram untuk melaksanakan tugas sebagai anggota DPRD NTB.

“Bapak berpesan agar saya menjaga diri dan tetap menjalin silaturahim dengan orang-orang terdekat serta sahabat-sahabat beliau,” inbuhnya.

Almarhum juga mengatakan akan kembali ke Sumbawa hari Kamis atau Jumat (11-12 Septembet 2025). “Dan benar saja, beliau pulang ke Sumbawa pada hari yang dijanjikan, tapi kondisinya berbeda. Beliau pulang dalam keadaan sudah tidak bernyawa,” ujarnya dengan kesedihan yang mendalam.

Tak hanya itu, beberapa kali almarhum mengatakan tidak ingin menyusahkan isteri dan anak-anaknya ketika meninggal dunia. Itu juga benar adanya, karena kepergiannya begitu cepat.

Zulfikar mengaku kabar duka itu datang saat dirinya tengah memimpin rapat paripurna di DPRD Sumbawa. Ketika itu Fraksi Gerindra sedang menyampaikan pandangan fraksi terhadap sejumlah Ranperda inisiatif DPRD,

Kabar duka pun sampai ke ruang sidang. Dengan penuh kesedihan, Zulfikar tidak mampu melanjutkan memimpin sidang yang kemudian menyerahkan palu kepada Wakil Ketua II, Gitta Liesbano, SH, M.Kn.

Kepergian H. Asaat Abdullah meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, rekan kerja, serta masyarakat Sumbawa dan NTB yang mengenalnya sebagai sosok bersahaja, dermawan, komunikatif, dan penuh dedikasi dalam menjalankan tugas-tugas sebagai wakil rakyat.

Selamat jalan, H. Asaat Abdullah. Jasamu akan selalu dikenang. (SR)

victoria pilkada NU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *