Sumbawa Barat, Samawarea. Com (22 Juli 2025 ) Kepuasan pasien terhadap pelayanan rumah sakit menjadi salah satu indikator keberhasilan pelayanan kesehatan. Hal inilah yang dirasakan oleh Sahabuddin, seorang warga Kelurahan Sampir, Kecamatan Taliwang , Kabupaten Sumbawa Barat, setelah menjalani operasi laparatomi di RSUD Asy-Syifa. Ia memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas kinerja para tenaga medis yang telah memberinya rasa nyaman dan keyakinan sebelum menjalani tindakan operasi besar tersebut.
“Saya awalnya sangat takut untuk dioperasi. Namun, berkat pelayanan dan penjelasan yang diberikan oleh para petugas kesehatan di RSUD Asy-Syifa, saya merasa lebih tenang dan yakin untuk menjalani operasi ini,” ungkap Sahabuddin saat ditemui usai menjalani perawatan pasca operasi. Ia menambahkan bahwa dukungan mental dan komunikasi yang baik dari tenaga medis sangat membantu mengurangi kecemasan yang dirasakannya sebelum memasuki ruang operasi.
Operasi laparatomi yang dijalaninya pun berlangsung lancar dan membuahkan hasil yang memuaskan. “Alhamdulillah, setelah operasi, penyakit saya bisa diatasi dengan baik. Sekarang saya sedang menjalani masa pemulihan pasca operasi, dan itu pun tetap diawasi dengan ketat oleh tim medis agar saya benar-benar sembuh total,” imbuhnya penuh syukur.
Ia juga menyampaikan keyakinannya bahwa RSUD Asy-Syifa akan semakin maju karena telah membuktikan pelayanan yang profesional dan manusiawi. “Saya sangat yakin RSUD Asy-Syifa akan semakin berkembang ke depannya karena pelayanannya benar-benar nyaman dan membuat pasien merasa aman,” tambahnya.
Sementara itu, dr. Carlof, selaku Direktur di RSUD Asy-Syifa, menyampaikan bahwa pihak rumah sakit memang berkomitmen untuk selalu memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh pasien, salah satunya dalam menghadapi tindakan medis seperti operasi. Salah satu fokus utama mereka adalah menciptakan suasana yang nyaman dan penuh keyakinan bagi pasien sebelum menjalani tindakan medis.
“Kami menyadari bahwa rasa takut dan cemas menjelang operasi adalah hal yang wajar. Namun, jika pasien merasa terlalu tegang atau takut, hal itu bisa menimbulkan kecemasan berlebihan yang justru dapat mempengaruhi proses operasi itu sendiri,” jelas dr. Carlof.
Menurutnya, pendekatan yang humanis dan komunikatif sangat penting dilakukan oleh tim medis sebelum tindakan operasi dilakukan. “Kami selalu berupaya memberikan edukasi yang jelas, serta membangun komunikasi yang menenangkan agar pasien merasa siap dan percaya terhadap proses yang akan dijalani,” lanjutnya.
Dengan pelayanan yang semakin baik dan profesional, RSUD Asy-Syifa bertekad untuk terus meningkatkan mutu layanan dan menjadi rumah sakit rujukan yang unggul di wilayah Nusa Tenggara Barat.