Pangkalan Kerap Ngaku Gas Habis, Elpiji Jadi Langka dan Harga Menggila

oleh -3549 Dilihat
Pantauan samawarea,com di salah satu pangkalan di Kota Sumbawa. Tampak antrian warga untuk mendapatkan gas melon yang baru saja diturunkan truk sebanyak seratusan tabung, Rabu (4 September 2024)

SUMBAWA BESAR, samawarea.com (28 Agustus 2024) –  Harga gas elpiji di Kabupaten Sumbawa kian menggila. Tingginya harga gas hingga tembus Rp 35 ribu per tabung, tidak terlepas dari ulah beberapa pangkalan nakal terutama di dalam Kota Sumbawa.

Gas yang didistribusikan agen, terkesan disembunyikan. Dan setiap yang datang selalu dijawab gasnya habis. Padahal baru saja diturunkan truk pengangkut gas LPG. Gas tersebut disembunyikan di dalam rumah. Untuk mengelabui pembeli, mereka menempatkan tabung kosong di depan.

Bagi langganan yang membeli gas di atas harga yang ditetapkan pemerintah, langsung masuk ke dalam, saat keluar menenteng gas berisi. Pangkalan juga diduga bekerjasama dengan pengecer liar. Pengecer ini bisa mengangkut hingga belasan tabung melon dari pangkalan yang kemudian dijual kembali kepada warga yang membutuhkan dengan harga mencekik.

Salah seorang ibu rumah tangga yang enggan disebutkan namanya, mengaku sudah mendatangi beberapa di dalam kota. Sebab ibu itu melihat baru saja seratusan tabung diturunkan truk. Namun cepat-cepat puluhan gas melon itu dimasukkan ke dalam. Ketika didatangi hanya untuk membeli satu tabung, pemiliknya mengaku sudah memiliki langganan khusus dan tidak bisa dijual kepada orang lain.

Baca Juga  Jalan Garuda--Maronge, Alur Samota

Setelah ditelusuri, ternyata beberapa langganannya adalah para pengecer liar yang menjual kembali ke masyarakat dengan harga selangit. Diduga pangkalan ini menjual kepada pengecer itu di atas harga yang ditetapkan pemerintah. Sama-sama saling menguntungkan.

Ada juga pedagang yang langsung mengambil 15 tabung sekaligus, tentunya dengan harga yang tinggi. Ironisnya pangkalan ini secara terang-terangan menjual LPG 3Kg dengan harga Rp 25 ribu per tabung. Salah satunya pangkalan di wilayah Kecamatan Sumbawa.

Demikian juga pangkalan yang berlokasi di Jalan Baru, Kota Sumbawa. Saat itu baru saja diturunkan satu truk gas melon. Ketika didatangi pembeli tidak dilayani. Pemilik pangkalan itu mengaku semua gas itu sudah ada yang punya. Bahkan tak segan, pemilik pangkalan memasang tulisan “gas habis”.

Baca Juga  Bantuan untuk Pahlawan Kebersihan dari Bupati dan Wakil Bupati

“Bagusnya harga subsidi LPG 3 Kg dicabut. Sebab harganya sekarang sudah menyamai gas non subsidi,” kata salah seorang ibu kepada media ini.

Farzan—salah satu agen LPG, menyesalkan jika ada pangkalan yang menyembunyikan gas yang seharusnya diperuntukkan untuk masyarakat. Ia juga menyesalkan pangkalan yang menjual gas di atas harga yang ditetapkan pemerintah. Jika ini dilakukan maka pangkalan tersebut telah melanggar dan bisa dicabut izinnya.

“Silakan lapor dan sertakan bukti atau dokumentasi. Insya Allah akan kami tindaklanjuti,” kata Ijhan—akrab Ia disapa.

Ijhan yang juga Ketua BPC HIPMI Kabupaten Sumbawa ini, menghimbau pangkalan untuk mengikuti aturan yang telah ditetapkan. Keberadaan pangkalan harus bisa menjadi solusi bagi masyarakat terutama tak mampu untuk kemudahan dalam mendapatkan gas LPG terutama subsidi. “Bukan justru sengaja membuat gas itu langka di pasaran,” tandasnya. (SR)

 

rokok zul pilkada pilkada NU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *