SUMBAWA BESAR, samawarea.com (7 April 2024) – Calon Anggota DPRD Sumbawa terpilih, Juliansyah SE berkomitmen untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat terutama di daerah pemilihannya meliputi Lape, Lopok, Moyo Hulu, Lenangguar, Ropang, Lantung, Lunyuk dan Orong Telu.
Hal ini disampaikannya saat menggelar acara syukuran sekaligus buka puasa bersama dengan sejumlah pengurus Demokrat Sumbawa dan wartawan yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Bale Panggung Demokrat, Jalan Lintas Sernu—Kerato, Gang Bung Karno, Sumbawa, Sabtu (6 April 2024).
Komitmen ini sambungnya, sebagai ungkapan terima kasih kepada masyarakat yang telah memberikan kepercayaan dan memilihnya pada Pemilu Legislatif 2024 lalu. Pada pemilihan tersebut, Juliansyah meraih suara 4000-an, terbanyak kedua se-Kabupaten Sumbawa dan paling banyak di Dapil 2 Sumbawa.
“Kami akan bekerja maksimal untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat,” kata Juliansyah yang merupakan Ketua PAC Demokrat Kecamatan Ropang didampingi Ketua PAC Sumbawa, Muhammad Iqbal S.Sos., M.M.Inov serta pengurus DPC, Ustadz Subaedi dan Khairuddin SH.
Jul—sapaan pengusaha sukses ini mengakui bahwa daerah di Dapil 2 terutama wilayah selatan masih banyak ketertinggalan jika dibandingkan dengan wilayah lainnya d Kabupaten Sumbawa, terutama infrastruktur. Untuk mengejar ketertinggalan dan mempercepat pembangunan, Ia akan menyuarakannya melalui lembaga DPRD.
“Cukup banyak anggota DPRD terpilih dari wilayah Dapil 2 terutama wilayah selatan. Ini adalah kekuatan. Dengan kita bersatu, saya yakin pembangunan di wilayah selatan akan cepat menggeliat,” ujarnya.
Di bagian lain, Jul berharap terjalinnya kemitraan dengan insan pers terutama yang tergabung dalam PWI Sumbawa. Kemitraan ini dinilai penting dalam rangka mendukung kerja-kerja politiknya. Dia ingin apa yang disuarakan masyarakat dan diperbuat oleh wakilnya di DPRD dapat terus digaungkan, agar didengar oleh penentu kebijakan sehingga porsi pembangunan dapat dimaksimalkan.
Menurut Jul, cukup banyak potensi yang ada di wilayah selatan yang belum tergali secara maksimal. Di antaranya sumberdaya alam (SDA) yang melimpah. Banyak perusahaan tambang yang telah mengantongi izin, namun belum memberikan konstribusi signifikan bagi pembangunan di daerah setempat. Bahkan terkesan SDA tersebut ‘tersandera’ karena tidak tergarap, akibat investasi tidak berjalan.
“Meski dikatakan memiliki potensi tambang lebih besar daripada Batu Hijau, tapi keberadaan Dodo bagaikan investasi mati. Ini akan menjadi perhatian serius ketika kami telah dilantik menjadi anggota DPRD Sumbawa,” pungkasnya. (SR)
