SUMBAWA BESAR, samawarea.com (24 Januari 2024) – Berita tentang Hairul Efendi–pemuda berusia 25 tahun yang mengalami kelumpuhan sejak bayi, mendapat perhatian serius dari Kementerian Sosial RI. Kementerian langsung mengutus tim untuk melihat kondisi Hairul yang tinggal di Jalan Baru, Kampung Jawa, Kelurahan Uma Sima, Kabupaten Sumbawa, Rabu (24/1/24) siang. Tim Kementerian RI datang didampingi Kadis Sosial Sumbawa, Abubakar S.Sos, Lurah Uma Sima, Egi Setia Miftah,S.STP dan Seklur, Andi Purkasih, serta tim medis dari Puskesmas Unit Sumbawa 2.
Pekerja Sosial Kementerian RI, Yodah Wahdiat Setiawan didampingi F. Kopong Beda, kepada samawarea.com mengatakan, kedatangannya atas perintah langsung kementerian untuk melakukan observasi terkait kondisi Hairul.
Dari observasi ini, memang benar mengalami disabilitas dan telah dilakukan pemeriksaan medik oleh dokter dari puskesmas setempat. Hairul secepatnya akan mendapatkan rehabilitasi medik di Rumah Sakit Manambai Abdulkadir (RSMA) guna pemulihan kesehatannya.
Mengenai kondisi ekonomi orang tua Hairul, Yodah mengaku sudah mendapatkan perhatian yang cukup besar dari pemerintah setempat. Berdasarkan data sosial dari kelurahan dan kecamatan, sudah banyak bantuan yang sudah diberikan. Yakni program PKH yang diterima 1,2 juta per tiga bulan, Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), tercover BPJS Kesehatan dan mendapatkan bantuan kursi roda dari Kementerian Sosial.
Rencananya lanjut Yodah, akan diberikan bantuan perberdayaan berupa modal kewirausahaan agar bisa mandiri guna memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Melihat kondisi rumah yang tidak representative, Yodah akan mengusulkan untuk diakomodir dalam Program Perumahan Sejahtera Terpadu (PST).
“Banyak sekali program yang mungkin bisa kita berikan. Kami akan berkolaborasi dengan sejumlah pihak untuk menyelesaikan permasalahan ini,” ungkapnya.
Seperti diketahui, Hairul hanya bisa terbaring lemah di lantai rumah tak layak huni. Kondisi tersebut akibat penyakit lumpuh yang dideritanya sejak usia balita. Selain lumpuh anak ketiga pasangan Arsyad dan Murni ini mengalami gangguan verbal. Bicaranya cadel dan kurang jelas. Dia seringkali meminta kursi roda setiap orang datang menjenguknya. Dan tak jarang Hairul menangis karena menahan rasa sakit di perutnya.
Untuk kesembuhan Hairul, keduanya orangnya melakukan berbagai cara baik medis maupun non medis. Namun kondisinya tak kunjung membaik. Ayahnya yang keseharian sebagai marbot masjid dan ibunya pekerja serabutan tak mampu memberikan perawatan secara maksimal yang dibutuhkan Hairul karena terkendala biaya.
Keadaan Hairul mendapat perhatian Kapolres Sumbawa, AKBP Heru Muslimin SIK M.IP yang datang bersama Ketua Bhayangkari, Ny Dewi Heru Muslimin untuk memberikan bantuan sembako, buah, dan uang tunai. (SR)