Mantan Tim Nurmas Gabung Firin Fud, Ogah Pilih Kotak Kosong

oleh -98 Dilihat

SUMBAWA BARAT, samawarea.com (6/10/2020)

Nampaknya target minimal 90 persen yang digaungkan pasangan Firin-Fud (F3) Jilid 2 bukan omong kosong belaka. Pergerakan yang rapi dengan penuh strategi yang ditampilkan pasangan ini mampu mengait mantan tim rivalnya kala itu. Tidak diketahui dengan jelas mantan tim pendukung rivalnya di Pilkada 2015 lalu merapat menguatkan barisan memenangkan F3 Jilid 2. Sebut saja H. Basuki dan Ibu Minda yang sama-sama menjadi Ketua Tim Kecamatan Sekongkang untuk Ustadz Nun dan Masra Jayadi.

Ditemui samawarea.com,Senin (5/10/2020) Ibu Minda mengaku sebelumnya Tim Perempuan Pemenangan Nur-Mas. Pada pilkada saat ini, ia memilih mendukung paket Firin Fud jilid 2 daripada kotak kosong. Dukungan terhadap Firid Fud ini karena dia adalah pemilih yang rasional meski sempat berseberangan dengan Petahana selama menjabat. “Saya sadar setelah melihat programnya sangat bagus sekali, walupun ada kekurangan itu hal biasa sebagai manusia. Programnya begitu menyentuh di masyarakat. Yang paling saya kagumi, mereka bukan orang yang agamais tapi programnya banyak menyentuh yang berkaitan dengan keagamaan, seperti pegawai harus sholat berjamaah Dzuhur dan Asyar, program yasinan, yang paling jadi buah bibir masyarakat adalah program Tuntas Baca Alquran (TBA). Ibu-ibu sangat bersyukur adanya program TBA, karena banyak ibu ibu yang merasa terwadahi dengan program ini. Guru ngajinya pun sangat paham cara mengajarkan orang tua sehingga ibu-ibu sekarang lebih banyak di masjid apalagi saat mengaji di Bulan Puasa,” ungkapnya.

Baca Juga  Ustadz Jama’an Nakhodai Pengurus Daerah Muhammadiyah Sumbawa

Alasan lain ia merapat ke calon petahana, karena merupakan calon tunggal dan memiliki kinerja yang jelas dan tawaran program ke masyarakat. “Kalau kotak kosong kita tidak tahu orangnya, saya tidak mau beli kucing dalam karung,” tukasnya.

Untuk itu dengan majunya Firin Fud sebagai calon tunggal ini, menjadi awal yang bagus bagi masyarakat bersatu agar tidak terpecah belah. Sebab banyak masyarakat memilih gara-gara karena tenggang rasa. Sebab semakin banyak pilihan maka masyarakat semakin bingung. “Saya mengajak masyarakat, ini momen langka mari kita buat sejarah baru. Kalau demokrasi kita dikenal sebagai pemecah belah masyarakat, sekarang kita buktikan bahwa di KSB demokrasi adalah pemersatu masyarakat,” cetusnya.

Baca Juga  Wabup Instruksikan Kades Mendata Warga Miskin yang Belum Terakomodir DTKS

Di tempat yang sama, Abidin Nasar salah satu pimpinan DPRD KSB Dapil 3 menyatakan hal yang sama. Ia membenarkan terjadinya perpecahan di masyarakat karena beda pilihan, ini jika calonnya banyak. Ketika hanya satu pasangan saja yang maju, Abidin Nasar mengajak masyarakat untuk memberikan dukungan, menghilangkan kebencian dan ketika nantinya ada kekurangan untuk bisa diingatkan dan saling memperbaiki. Ia mengakui jika sekarang masyarakat sudah sadar. Terbukti setiap titik yang dikunjungi Firin Fud antusiasme masyarakat sangat tinggi, sehingga target minimal 90 persen itu bukan muluk-muluk. “Kita bisa lihat dari sistem kampanyenya saja, satu desa bisa sampai belasan titik, dan semua masyarakat tersentuh dalam kampanye. Masyarakat langsung berinteraksi dengan calonnya apalagi ini petahana sangat terbuka dengan setiap masukan masyarakat. Sehingga masyarakat merasa dihargai. Sampai saat ini saya masih yakin kalau petahana bisa mendapat minimal 90 persen,” pungkasnya. (HEN/SR)

 

rokok pilkada mahkota NU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *