KERJASAMA SAMAWAREA DENGAN DINAS KOMINFOTIK KABUPATEN SUMBAWA
SUMBAWA BESAR, samawarea.com (5/6/2020)
Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa terus berupaya memenuhi kebutuhan telekomunikasi masyarakat. Melalui Program USO Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Sumbawa berusaha agar wilayah-wilayah blank spot atau lose signal dapat segera diatasi. Sebagian besar daerah terutama desa-desa terpencil di Kabupaten Sumbawa sudah menikmati jaringan internet melalui pembangunan menara telekomunikasi. Meski demikian masih ada beberapa titik yang blank spot. Karenanya Diskominfotik akan mengusulkan pembangunan menara telekomunikasi.
Kadis Kominfotik Kabupaten Sumbawa, Rachman Ansori M.SE yang ditemui Jumat (5/6/2020) mengatakan penanganan titik blank spot berbasis desa sudah dituntaskan dan kini berbasis dusun. Ada beberapa dusun yang diusulkan pada tahun ini. Yaitu Dusun Prajak Desa Batu Bangka Kecamatan Moyo Hilir, Dusun Kaduk Desa Batu Rotok Kecamatan Batu Lanteh, Kuang Jeringo Kecamatan Lenangguar, Ai Jati Desa Mapin Kebak, Dusun Riwu Desa Tepal Kecamatan Batu Lanteh, Tanjung Bele Desa Olat Rawa Kecamatan Moyo Hilir, dan Dusun Sampa. Ia berharap sejumlah titik ini bisa direstui pusat. Selain menangani daerah blank spot, pihaknya juga menangani daerah-daerah lemah sinyal. Bersama dengan operator yaitu Telkomsel dan XL, akan berupaya menaikkan sinyal agar jaringannya menjadi cepat dan kuat. “Kami tetap bekerjasama dengan dua operator itu dalam satu sistem pengamanan jaringan telekomunikasi untuk pelayanan kepada masyarakat khusus di masa pandemic ini,” kata Ansori—akrab pejabat ramah ini disapa, seraya menambahkan bahwa pihaknya selalu intens berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI untuk mengatasi masih adanya blank spot maupun kerentanan sinyal, karena ijin menara telekomunikasi adalah kewenangan pemerintah pusat. Tentunya dengan harapan seluruh masyarakat di Kabupaten Sumbawa dapat terlayani telekomunikasi akan terwujud. (JEN/SR)
