35 Kluster Gowa di Sumbawa di-Rapidtest, 12 Reaktif  

oleh -138 Dilihat
Sekda SumbawaDrs. H. Hasan Basri MM

SUMBAWA BESAR, samawarea.com (18/4/2020)

Sebanyak 35 orang Kuslter Gowa di Kabupaten Sumbawa telah dilakukan rapid test. Hasilnya sebanyak 12 sampel yang reaktif terhadap reagent rapid test covid-19. Menurut Kepala Sekretariat Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sumbawa, Drs. H. Hasan Basri MM dalam keterangan persnya, Sabtu, 18 April 2020, hasil tersebut bukan final yang dimaknai sudah positif Covid-19. Karena untuk kepastiannya akan dilakukan dengan mengirim sampel Swab pasien ke laboraorium di Mataram untuk diperiksa lebih lanjut. Sebelumnya ungkap Haji Bas—sapaan Kepala Gugus Tugas yang juga Sekda Sumbawa ini, dilakukan pengiriman sampel Klaster Gowa pada tanggal 15 april 2020 sebanyak 2 sampel atas nama IK (51 th) laki-laki dan IH (55 th) laki-laki. Terhadap hasil pemeriksaan Laboratorium Mataram terkonfirmasi positif Covid-19 atas nama IK, sedangkan IH dinyatakan negatif namun akan diuji ulang untuk memastikan benar-benar negatif. Kemudian pada tanggal 17 April 2020 menyusul pengiriman sampel Klaster Gowa sebanyak 8 sampel yang masih ditunggu hasilnya dan dalam waktu dekat akan dilanjutkan pengiriman 2 sampel lagi dari Klaster Gowa.

Baca Juga  Tahan Laju Kanker Payudara di NTB, BKOW dan YKPI Jalin Kerjasama

Baca Juga: Hasil Rapid-Test 8 Tenaga Kesehatan, 273 Jamaah Tabligh, dan 2 PPTG, Reaktif

Di bagian lain Haji Bas juga menyebut pasien inisial LEP (33) laki-laki warga Kelurahan Brang Biji yang diumumkan Gugus Tugas Provinsi NTB positif Covid. LEP memiliki perjalanan dari Sukabumi Jawa Barat dalam 14 hari sebelum sakit. Dengan demikian hingga tanggal 18 April 2020 telah terdapat 3 pasien yang terkonfirmasi positif covid-19, 1 orang telah dinyatakan sembuh, 1 orang dirawat di RSMA dan 1 orang lagi ditangani di RS Provinsi NTB. Dengan bertambahnya kasus terkonfirmasi positif covid-19, diharapkan kepada seluruh masyarakat untuk semakin meningkatkan kewaspadaan namun tidak panik secara berlebihan, tidak memberikan stigma negatif terhadap mereka yang ditetapkan sebagai PDP, ODP, OTG maupun PPTG–pelaku perjalanan yang pulang ke kampung halamannya baik terhadap individu maupun keluarganya serta memberi kesempatan untuk mengkarantina diri secara mandiri.

Baca Juga  Wujudkan Perdamaian di Tengah Keberagaman Suku dan Agama

Haji Bas juga menghimbau seluruh masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan, benar-benar menerapkan social distancing, menjaga jarak, menghindari keramaian dan kerumunan, menggunakan masker di luar rumah dan selalu menjaga hygiene perorangan dengan mencuci tangan dengan sabun dan menjaga lingkungan untuk selalu bersih. (JEN/SR)

rokok pilkada mahkota NU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *