Pos Pengamatan Jelaskan Perkembangan Gunung Agung Pasca Erupsi

oleh -177 Dilihat

BALI, SR (02/07/2018)

Pos Pengamatan Gunung Agung di Rendang, Karangasem memberikan penjelasan terkait perkembangan terakhir gunung berapi tersebut pasca erupsi, Senin (2/7) pagi tadi. Hadir dalam jumpa pers itu di antaranya Kepala PVMBG Kasbani, Kabid Mitigasi PVMBG Gede Suantina, dan BPBD Bali Agus Tangkas.

Dalam kesempatan itu, Kasbani menjelaskan bahwa erupsi yang terjadi sejak 27 Juni hingga Senin, 2 Juli ini karena adanya gangguan dalam perut gunung akibat gempa vulkanik dan tektonik lokal. Erupsi yang terjadi didominasi bersifat efusif sedangkan 2 Juli tadi pagi pukul 06.19 Wita bersifat ekplosif dengan skala rendah. Volume kawah sampai saat ini berjumlah 27-28 juta M3 yang sebelumnya 23 juta M3 (volume kubah lava 60 juta M3). Pasca erupsi 27 Juni 2018 lalu ada penambahan volume sekitar 4-5 juta M3. Saat ini lanjutnya, uplift berkisar 1 cm artinya kemungkinan untuk erupsi masih ada tapi kecil dibandingkan 27 Juni 2018 lalu (uplift 5 cm). Erupsi kemarin secara visual menampakkan cahaya merah atau api lebih besar dibanding tahun lalu dikarenakan sifat magmanya lebih cair. “Dilihat dari data bahwa belum ada peningkatan status atau level, tapi harus waspada karena level siaga sewaktu-waktu dapat berubah. Apabila deformasi dan laju magma kepermukaan seperti saat ini, akan berlangsung cukup lama,” paparnya.

Baca Juga  Eksekusi Tujuh Bidang Tanah dan Bangunan di Pengotan, Lancar

Ia menghimbau masyarakat agar mengikuti arahan PVMBG yang secara intens memantau perkembangan Gunung Agung. Alat-alat yang terpasang untuk memantau Gunung Agung cukup memadai dan berfungsi dengan baik. (SR)

rokok pilkada mahkota NU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *