SUMBAWA BARAT, SR (08/03/2018)
PT Amman Mineral Nusa Tenggara (PT AMNT) kini hadir dengan paradigma baru dalam pengelolaan tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) yang akan difokuskan dalam pengembangan dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang bisnis yang berkelanjutan. Dalam diskusi yang disampaikan Bambang Triharyono, selaku Manager Pengembangan Masyarakat PT. AMNT, Rabu (7/3), bahwa ada tiga program focus Comdev dalam pengembangan dan pemberdayaan masyarakat tahun 2018 yaitu bidang Agribisnis, Pariwisata dan Industri UMK.
Dalam bidang Agribisnis akan fokus pada pengembangan usaha masyarakat di bidang pertanian, peternakan, dan perikanan kelautan dalam arti luas. Sudah banyak program yang sudah berjalan dalam pengembangan Agribisnis ini. “Kami sudah memberikan bantuan kambing, sapi sekaligus melakukan pembinaan dan pendampingan untuk penggemukan. Ada juga ayam potong dan ayam petelur yang sedang berjalan, tapi sampai saat ini belum ada yang mengajukan untuk beternak bebek,” bebernya.
Dalam bidang pariwisata, lanjut Bambang, akan fokus pada pengembangan potensi wisata yang mendorong kegiatan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Program ini memang belum berjalan tapi sudah dalam tahap perencanaan dan sudah disetujui. Dalam perencanaannya PT AMNT akan fokus terhadap satu pantai yang akan dikelola secara maksimal, dengan menggunakan konsep pengembangan usaha yang bisa dinikmati oleh masyarakat baik dari segi harga yang bisa terjangkau karena sasaran usahanya masyarakat sekitar. Dalam pelaksanaan usaha ini pihaknya melakukan pembinaan terhadap Pokdarwis yang mempunyai legalitas yang di–SK-kan bupati. “Kita ingin dalam pengembangan usaha nanti kita bandrol terlalu mahal tapi sepi sehingga perputaran ekonominya akan lambat. Konsep ini sudah banyak tempat usaha yang sudah berkembang seperti di Ancol, dan Banyuwangi. Dalam usaha nanti kami akan melengkapi dengan sarana prasarana yang menarik, yang Kemungkinan Juni 2018 ini sudah dilaunching,” ungkapnya.
Kemudian bidang Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Dalam pengembangan usaha ini PT AMNT akan mengembangkan produk-produk khas Sumbawa Barat. Saat ini pihaknya sedang mengembangkan Sambal Lala. Produk ini terbuat dari ampas hasil pembuatan minyak goreng dari kelapa yang dikenal dalam bahasa Sumbawa (Tai Lala). Ini merupakan produk khas Sumbawa, dalam pengembangan usahanya terlebih dahulu digelar lomba membuat Sambal Lala yang kemudian diseleksi resep yang terbaik. Dari hasil perlombaan tersebut, karya yang menang akan disempurnakan sehingga menjadi produk yang siap dipasarkan dengan kemasan yang lebih modern. “Sudah ada kelompok khusus yang mengelolanya, nama sambalnya “Sambal Lala Bariri”. Kita juga akan kembangkan Minyak Lala, dan membuat Nata Decoco dengan air kelapanya,” ujar Bambang.
Dengan tiga fokus ini PT AMNT yakin akan berdampaklebih besar terhadap kesejahteraan masyarakat. Pihaknya tidak akan menggunakan sistem hibah. Bantuan diberikan sesuai dengan proposal yang diajukan. Dalam pengembangan dan pemberdayaan ini pihaknya mengutamakan masyarakat tidak mampu dan memiliki pekerjaan. Kecuali Pokdarwis yang sudah di-SK-kan Bupati. “Kami mencoba membangun paradigma baru di masyarakat sekitar lingkar tambang dengan sistem yang baru. Kami mengajak semua masyarakat untuk berwirausaha, dan kami persilahkan untuk membuat Rencana Usaha (Business Plan) untuk kami teliti dan pelajari, sehingga nantinya usaha tersebut tidak macet dan bisa sukses, bahkan go internasional,” cetusnya.
Rencana Usaha (Business Plan) dimaksud, sambung Bambang, antara lain latar belakang, maksud dan tujuan, lokasi program, kelompok sasaran, analisis SWOT, strategi program, business model, proses produksi, pemasaran, kelayakan usaha (FS), schedule, kegiatan, dan anggaran. (HEN/SR)
Program kalian ecek-ecek. Biaya rendah maunya. Padahal kalian eksploitasi tambang emas di Sumbawa secara massif. Dibandingkan dengan bantuan newmont dulu; bantuan kalian tidak ada apa-apanya.