Isi Liburan, Mahasiswi UTS Gelar Qur’an Camp

oleh -64 Dilihat

SUMBAWA BESAR, SR (09/03/2018)

Liburan memang menyita banyak waktu untuk bersenang-senang. Sebagian besar mengisinya untuk berwisata dengan menaklukan gunung, lembah dan pantai, dan lainnya keluar kota atau berkumpul bersama keluarga. Namun berbeda dengan sekelompok kecil mahasiswa rantau yang menimba ilmu di Universitas Teknologi Sumbawa (UTS). Mereka tidak mendaki gunung ataupun menyusuri pantai Sumbawa yang menawarkan keindahan panoramanya. Mahasiswa yang tercatat di Fakultas Psikologi UTS dari berbagai daerah ini melakukan hal yang berbeda dan sangat langka bagi usia mereka yang masih sangat muda. Mereka mengisi liburan dengan cara mencharge iman mereka, dan memilih mendekatkan diri kepada sang pencipta-Nya. Kegiatan yang mereka lakukan ini dinamakan Qur’an Camp Part 1 yang langsung dikoordinir In’am Ikroma—salah satu mahasiswi UTS penghafal Qur’an. Ikroma demikian sapaan akrabnya ini juga yang menjadi salah satu inisiator kegiatan Qur’an Camp. Kegiatan ini dikhususkan untuk para mahasiswi dan remaja putri pada umumnya, yang diharapkan tidak hanya di lingkup kampus khususnya Fakultas Psikologi, tapi cakupannya dilaksanakan lebih meluas bukan hanya sebatas remaja putri melinkan semua kalangan.

Kepada media ini, Ikroma mengaku menginisiasi kegiatan ini berawal dari keresahan mahasiswa Psikologi UTS yang sulit menemukan tempat atau Rumah Qur’an di Sumbawa. Hal inilah yang membuat wanita berparas manis asal Lampung tersebut mendirikan sebuah wadah untuk menampung mahasiswi ataupun masyarakat Sumbawa dalam mempelajari Al-Qur’an lebih dalam, tidak sebatas hanya covernya. Bahkan kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran dan kecintaan terhadap kitab yang telah diturunkan oleh Sang Pencipta Allah SWT melalui Baginda Rasulullah SAW. “Acaranya seru, bermanfaat, dan bisa menambah saudari seiman. Meskipun diadakan di lokasi yang ramai, justru itu membuat kita lebih memaksimalkan waktu kondusif yang ada untuk menghafal,” tutur Puput didampingi Yumna yang merupakan mahasiswi rantau asal Sumatera dan Banten, serta beberapa mahasiswa lain dari Maumere, Lampung, Ciamis, Tangerang, Bengkulu, Ngawi, Sumbawa, Bogor, Palu, Probolinggo, dan Malang.

Baca Juga  KAMPUS MERDEKA

Serangkaian kegiatan yang dilaksanakan Qur’an Camp ini berlangsung selama kurang lebih tiga minggu, sejak Senin 12 Februari lalu hingga berakhir 3 Maret 2018. Lokasi kegiatan di SDIT Samawa Cendekia, dengan jumlah peserta 22 orang termasuk peserta yang pulang pergi maupun peserta yang menginap di lokasi kegiatan.  Tak banyak kegiatan yang dilakukan, bisa dibilang hanya biasa saja namun rutinitas para peserta sangatlah terjadwal. “Dari bangun tidur hingga tidur kembali, kami merasakan tidak ada waktu yang terbuang sia-sia. Insyaa Allah ada keberkahan di setiap kegiatan yang dilakukan,” tutur Nisa, peserta Qur’an Camp, mahasiswa UTS asal Maumere, NTT.

Pada program kali ini, terdapat beberapa kegiatan di antaranya Tahsin, Tahfidz, dan Tasmi. Tahsin merupakan salah satu sarana pembelajaran untuk memperbaiki pelafalan huruf hijaiyah atau bacaan Alqur’an. Dalam kegiatan tahsin, semua peserta diharapkan dapat menerapkannya dalam memperbaiki bacaan secara terus menerus. Ada juga Tahfidz, dalam kegiatan ini para peserta diharapkan menghafal ayat-ayat Alqur’an, meski tidak banyak yang bisa menghafal secara cepat. Hal ini tidak membuat mereka menyerah untuk menghafal. Terakhir, Tasmi’. Kegiatan Tasmi’ ini salah satu wadah untuk memperkuat hafalan para peserta. Seminggu dua kali Tasmi’ ini diadakan dan sudah dijadwalkan untuk tiap peserta yang akan diuji hafalannya. Dalam tiap kali Tasmi’, akan ada tiga sampai empat orang yang akan diperdengarkan hafalannya di depan semua peserta. Mereka melantunkan ayat suci Alquran minimal seperempat juz tanpa melihat Alqur’an dan peserta yang lain akan menyimak hafalannya.

Baca Juga  Menteri ESDM Kuliah Umum di UTS

Pada sesi ini, In’am Ikroma selaku koordinator dan penginisiasi menekankan kembali bahwa Tasmi’ ini bukanlah ajang untuk memamerkan atau uji kehebatan seberapa banyak hafalan yang telah dihafal, akan tetapi bertujuan agar semua yang telah dihafal dapat bertahan jangka panjang dan yang menyimak hafalan pun otomatis merekam tiap-tiap ayat yang dilantunkan.”Banyak para peserta yang harus melawan rasa kantuk kala waktu subuh. Inilah tantangan yang membuat mereka harus melawan itu. Setiap pagi mereka rutin untuk melakukan olahraga ringan agar melawan kantuk, hingga akhirnya mereka terbiasa pada kebiasaan ini. Alhamdulillah kegiatan positif ini sangat besar pengaruhnya bagi para peserta,” imbuhnya.

Hari berlalu begitu singkat, para peserta menunjukan kemajuan yang sangat signifikan. Ada senyum yang terpancar dari bibir sang koordinator, bahagia bisa menebar kebaikan kepada sesama dan melihat para peserta bersemangat dalam kegiatan yang telah dilakukan.

Banyak harapan yang telah ia tancapkan di Tana Samawa ini, salah satunya ingin mengadakan Rumah Qur’an Sumbawa, agar para pembelajar Qur’an tidak perlu jauh-jauh untuk menimba ilmu, khususnya belajar Qur’an, baik dalam segi perbaikan dalam pelafalan bacaan, segi menghafal dan lainnya. “Besar harapan kedepan atas partisipasi dan keikutsertaan para mahasiswi dan masyarakat Sumbawa dalam kegiatan selanjutnya,” pintanya, seraya terus mengajak berkontribusi dan menebar lebih banyak kebaikan untuk sekitar. (SR)

rokok pilkada mahkota NU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *