Orong Peliuk Berdarah, Satu Terbunuh, Tiga Terluka Parah

oleh -174 Dilihat
Korban tewas bersimbah darah

SUMBAWA BESAR, SR (18/06/2017)

Orong Peliuk Olat Rarang 2 Desa Lopok Beru, Kecamatan Lopok, Minggu (18/6) tadi pagi sangat mencekam. Di lokasi tersebut terjadi perkelahian tiga lawan satu. Akibatnya Junaidi alias Jhon (40) warga RT 01 RW 01 Dusun Lopok Beru Timur, tewas dengan luka tebasan senjata tajam. Sedangkan tiga pengeroyoknya, SM alias Rante (35), AM alias Hami, dan H. AR (70) asal Lopok Beru Barat, mengalami luka-luka.

Dua dari tiga pelaku saat dirawat di rumah sakit

Kapolsek Lape, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Satrio yang dikonfirmasi SAMAWAREA, mengungkapkan, kasus ini terjadi bermotif rebutan tanah di Orong Peliuk 2. Korban mengaku telah menguasai tanah itu sudah belasan tahun. Namun para pelaku keberatan ketika korban menebang pohon jati, Sabtu (17/6) kemarin. Singkatnya Minggu pagi sekitar pukul 08.00 Wita, ketika pelaku mendatangi Orong Peliuk menggunakan sepeda motor. Tak berselang lama muncul korban yang juga menggunakan sepeda motor. Di lokasi korban terlibat cekcok dengan H. AR, yang berujung pada pengeroyokan. Perkelahian tidak seimbang itu membuat korban terpojok lalu berlari ke arah pematang sawah milik Rahim Rezad. Para pelaku pun mengejarnya sehingga terjadi perkelahian tiga lawan satu. Korban akhirnya tewas dibantai. Sedangkan tiga pelaku mengalami luka-luka. Sebelum meninggalkan TKP, para pelaku membakar sepeda motor korban.

Baca Juga  Pasangan Suami Istri Temukan Bayi di Samping Dapur
Istri korban diapit keluarganya saat ditemui di rumah duka

Untuk meredam situasi dan mencegah aksi balas dendam, Kapolres Sumbawa AKBP Yusuf Sutejo SIK MT turun langsung ke TKP menemui keluarga korban. Selain itu menghimbau masyarakat untuk tetap menjaga kondusifitas dan menyerahkan persoalan tersebut kepada pihak kepolisian guna ditangani secara professional. “Situasi saat ini aman terkendali,” ungkap Yoyo—sapaan akrab Kapolsek, seraya menambahkan untuk proses lebih lanjut, para pelaku saat ini masih dalam perawatan medis.

Isteri korban, Sajaratu (40) yang ditemui SAMAWAREA di kediamannya, mengaku sangat terpukul  dengan nasib menimpa suaminya yang tewas mengenaskan. Ia mengaku tidak rela suaminya diperlakukan sedemikian sadis dan meminta aparat kepolisian dapat menghukum berat para pelaku. (BUR/SR)

rokok pilkada mahkota NU

Responses (2)

  1. Terlalu di kuasai oleh nafsu duniawi yg hanya di nikmati sementara…nyawa jd taruhannya..main hakim sendiri bukti kalau logika tdk jalan..sekarang silahkan pertanggung jawabkan akibatnya di dalam penjara…bulan puasa gini seharusnya di gunakan utk memperbanyak amalan dan meraih pahala…eh malah main bantai…bahkan ada yg umurx 70 tahun…istigfar pak…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *