SMPIT SC Resmi Dibangun, Alternatif Pendidikan Berkualitas

oleh -239 Dilihat

SUMBAWA BESAR, SR (08/05/2017)

Setelah sukses mendirikan SDIT dan TKIT di Kabupaten Sumbawa yang kini berkembang pesat, Yayasan Dea Mas kembali membuka SMPIT Samawa Cendekia (SC). Hal ini ditandai dengan peletakan batu pertama, Senin (8/5) pagi tadi. Lokasinya berada dalam satu komplek di Lingkungan Karang Padak, Desa Labuhan, Kecamatan Badas, Kabupaten Sumbawa. Hadir dalam kesempatan itu Sekda Sumbawa Drs. H. Rasyidi, Ketua Yayasan Dea Mas, Dr. H. Zulkieflimansyah M.Sc, Syech Abdullah Al Azmi dari Yayasan Al Islam, Bupati Sumbawa dua periode (2005—2015) Drs H. Jamaluddin Malik, Bupati Sumbawa (2000—2005) Drs. H. A. Latief Majid, pimpinan DPRD Dr. Drs. A. Rachman Alamudy SH M.Si dan Kamaluddin ST M.Si, tokoh pendidikan, tokoh masyarakat, tokoh agama dan sejumlah organisasi kemasyarakatan.

Kepala Sekolah SDIT, Sambirang Ahmadi, S.Ag. M.Si melaporkan, bahwa SDIT telah berusia empat tahun sejak diresmikan Menteri Bappenas 24 Mei 2013 lalu. Dalam perjalanannya SDIT mendapat bantuan dari Yayasan Al Islam, Kuwait berupa pembangunan masjid dan empat ruang kelas baru (RKB). Bantuan 4 RKB ini dapat dimanfaatkan untuk memulai KBM SMP IT SC Tahun Ajaran 2017/2018. Untuk penyelesaian masjid dan tamannya juga ada partisipasi wali murid, Pemda Sumbawa, dan sumbangan masyarakat. “Pendidikan itu beda dengan politik, politik ada masanya, sedangkan pendidikan itu manfaatnya seumur hidup. Kami berusaha total dalam pengembangan sekolah ini, dibuktikan dengan banyaknya prestasi yang diraih SDIT, di antaranya juara I O2SN tingkat Kabupaten Sumbawa,” beber Sambirang.

Baca Juga  Jadi Hafiz Cilik, Naja Menjadi Inspirasi dan Motivasi

Ketua Yayasan Dea Mas, Dr. H. Zulkieflimansyah M.Sc dalam sambutan singkatnya, berharap apa yang telah dilakukan selama ini bisa bermanfaat bagi banyak orang. “Saya percaya, orang Sumbawa hebat–hebat, dan orang hebat itu adalah orang yang mampu mewujudkan isi pikiran dan perasaannya menjadi kenyataan,” ungkapnya.

Sekda Kabupaten Sumbawa, Drs. H. Rasyidi menyampaikan, keberadaan pendidikan dasar dan menengah merupakan suatu jenjang yang paling penting. Mengingat peranannya yang sangat besar, maka pendidikan dasar dan menengah harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya, baik secara sosial institusional maupun fungsional akademik. “Atas nama Pemerintah Kabupaten Sumbawa sangat menyambut baik dan mengapresiasi keberadaan Masjid Samawa Cendekia dan SMP IT Samawa Cendekia ini,” ucapnya.

Ia berharap keberadaan SMP ini akan ke depan menjadi alternatif pendidikan yang berkualitas dengan kurikulum yang integratif, yakni memadukan pendidikan umum dan pendidikan agama menjadi suatu jalinan kurikulum sehingga dapat mengoptimalkan ranah kognitif (aqliyah), afektif (ruhiyah) dan psikomotorik (jasadiyah) agar siswanya memiliki kompetensi seimbang antara ilmu qauliyah (wahyu) dengan ilmu qauniyah (ilham), dan antara fikriyah, ruhiyah dan jasadiyah, sehingga mampu melahirkan generasi muda muslim yang berilmu, berwawasan luas dan bermanfaat bagi ummat.

Hal ini menjadi penting lanjut Sekda, mengingat kondisi perilaku serta budi pekerti (akhlaq) dari para pelajar saat ini sangatlah memprihatinkan. Tingkah laku dari seorang siswa kini sudah jarang mencerminkan sebagai seorang pelajar. Di antara mereka cenderung bertutur kata yang kurang baik, terkadang mereka bertingkah laku tidak sopan dan tidak lagi patuh terhadap orang tua maupun gurunya. Hal ini tentu saja dipengaruhi oleh kondusif tidaknya pendidikan budi pekerti yang mereka dapatkan, baik dari lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat. Karena pengajaran akhlaq di sekolah-sekolah pada saat ini belum diberikan secara mandiri, dalam arti masih terintegrasi dengan mata pelajaran lain seperti pendidikan agama atau pendidikan pancasila. “Sekolah merupakan sebuah lembaga yang diilhami oleh sistem pendidikan dan pengajaran yang dilakukan oleh Rasulullah SAW terhadap para sahabatnya, bahwa dengannya manusia pada zaman itu memiliki kelengkapan intelegensi yang dengannya pula para sahabat diberikan kejayaan hingga menguasai dua pertiga dunia pemikiran. Itulah yang tentu menjadi inspirasi bagi Samawa Cendekia untuk menyelenggarakan pendidikan Islam terpadu yakni membangun karakter siswa yang memiliki keunggulan dalam berfikir rasional namun tidak melepaskan nilai-nilai yang terkandung dalam Dienul Islam,” paparnya.

Baca Juga  Kuburan “Wali” yang Misteri, Tetap Bersih Tanpa Penjaga

Di tempat yang sama Syech Abdullah Al Azmi dari Yayasan Al Islam mengatakan pengorbanan yang besar tidak akan terwujud bila tidak diiringi dengan kesungguhan. Demikian juga Islam, dimulai dari Makkah yang kecil, kemudian menyebar ke seluruh negeri, hingga ke Kabupaten Sumbawa. “Semoga sekolah ini berjalan dengan baik dan dapat dimanfaatkan secara maksimal dengan program–program mingguan dan bulanan,” harapnya. (JEN/SR)

rokok pilkada mahkota NU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *