Quin Star Pembuka, Master Laba-Laba Penutup, Putri Ahok Juara Umum

oleh -248 Dilihat
Rektor UTS, Dr. Andy Tirta M.Sc saat menyerahkan hadiah kepada juara kelas

SUMBAWA BESAR, SR (21/05/2017)

Pacuan Kuda Tradisional dan Gebyar Budaya di Kerato Angin Laut, Kabupaten Sumbawa, NTB, yang digelar sejak 13 Mei lalu, berakhir Minggu (21/5) sore tadi. Event tahunan yang diselenggarakan Yayasan Dea Mas bekerjasama dengan Pemerintah Desa Penyaring dan didukung PLN pusat dan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (PT AMNT) ini kembali melahirkan kuda-kuda juara, baik juara kelas maupun juara umum. Sebagian besar kuda juara ini masih didominasi wajah lama.

Dalam perlombaan babak final tersebut, Quin Star menjadi pembuka kemenangan. Kuda berbulu hitam milik Hardian ST Panto Daeng menjadi yang terbaik di KELAS TKA. Saingan terkuatnya Jatanras (Obe Kanit Buser) dan Putri Tunggal (Aulia Toko Denis Empang) harus puas di tempat kedua dan ketiga. Di KELAS TKB, Putri Gagah milik H Din Madinah berhasil mencapai finish lebih awal. Kuda berbulu gesang tersebut mengalahkan Reva (Putri Berare) dan Syifa (Alika Asyifa Karang Cemes) yang harus puas di tempat kedua dan ketiga. Berlanjut ke KELAS OA, Naora kuda milik Lili Djari lebih cepat dari Kemuning (Indrawan Aspol Brimob Sumbawa) dan Ratu Joda (Garo Brimob Sumbawa). Sedangkan Perkasa milik Bupati KSB Dr. Ir. HW Musyafirin MM hanya bertengger di posisi kelima, berada di belakang Cantik dan di depan Indah Murni.

Bergeser ke KELAS OB, Bidadari Villa milik Dr. Zul DPR RI tak tertandingi meski sempat bersaing ketat dengan Buser (Drs Muhdar Jakarta) dan Bintang Mataram (Widyasari Putri Mataram. Untuk KELAS HARAPAN A, Putri Ahok keluar sebagai juara pertama. Kuda berbulu kuning milik Ir H. Nggempo MMT Kalaki Bima ini mampu menyalip Tanda Mata milik H. Dut Sebewe di lintasan terakhir. Mengekor di belakangnya Cahaya Bintang (Indrawan Brimob Sumbawa) beserta tiga kuda lainnya.

Selanjutnya Agnes Monica kuda unggulan milik Rusmin Nuryadin Toko Ai Cente Empang merajai KELAS HARAPAN B. Mengekor di belakangnya Pagar Ayu (Indra Harsdiansyah Praya Loteng) dan Aku Datang (Feri Mario Kota Bima). Di TUNAS A, Marhaba kuda milik H Syaiful Empang menjadi juara kelas. Sedangkan Silver milik Depa Kota Bima berada di belakangnya disusul Walikota milik Wirawan Panto Daeng Sumbawa. Jejak Putri Ahok yang menjuarai KELAS HARAPAN A diikuti saudara sekandangnya Raoda yang unggul di KELAS TUNAS B. Kuda milik Ir H. Nggempo MMT Kalaki Bima ini mengalahkan Putra Mahkota (Dr. Rohmi Djalilah Lotim) dan Sang Pelopor (Nanang Aspol Brimob Sumbawa).

Baca Juga  Empat Titik Fokus Clean Up Sumbawa Day

Suasana di Kerato Angin Laut semakin panas menyusul kian teriknya matahari. Namun kondisi itu tak membuat surut para penggemar kuda yang berada di tribun utama hingga meluber berjajar di pinggir arena. Jumlah penonton pada hari terakhir ini berlipat-lipat. Pasalnya kuda yang bertarung di babak final adalah kuda-kuda terbaik hasil seleksi dari babak penyisihan, babak kedua, hingga semi final.

Setelah rehat sejenak, perlombaan kembali dilanjutkan. Kali ini 6 kuda turun di KELAS TUNAS C. Adalah Bratayuda, Legenda, Pantai Selatan, Preli, Bintang Perkasa dan Dewi Persik. Alhasil, Legenda kuda monca milik Bidan Tati Sebasang mampu menjadi yang terdepan. Kemudian KELAS DEWASA A, Senator kuda milik M Nur S.Pd.i DPRD Sumbawa mencatat namanya di posisi teratas. Kuda urik ini mampu meredam ambisi Liberti dan Sinar Tani menjadi juara kelas. Keberuntungan juga diraih Ratu Lestari milik Doktor Zul DPR RI yang berlaga di KELAS DEWASA B. Kuda berbulu pudak melesat secepat kilat meninggalkan Kaisar dan Peluru. Demikian dengan Bintang Monica milik Beni Kota Bima yang berhasil menjadi juara kelas di DEWASA C, mengalahkan Gelora Asmara dan Herkules.

Bintang Monica meraih juara kelas

Memasuki KELAS DEWASA D. Kelas ini dikenal dengan kelas neraka karena kuda-kuda terbaik bersaing ketat. Benar saja, tiga kuda terbaik yakni Pasifik (H. Dut Sebewe), Animos (Bimbo Empang) dan Angin Laut (Doktor Zul DPR RI) bersaing ketat. Saat keluar dari box star kuda-kuda ini berpacu sejajar hingga lintasan terakhir hanya terpaut sejengkal dengan kemenangan Pasifik. Kuda milik H Dut Sebewe kembali mengukir prestasi di KELAS DEWASA E. Adalah Atlantik saudara sekandang Pasifik mampu mengungguli Mailop dan Candra Kirana.

KELAS DEWASA E menjadi laga penutup. Master Laba-laba mampu menyelesaikan perlombaan itu dengan manis. Kuda pacuan milik Wiwid Kapolres Dompu berhasil meraih juara pertama. Mengekor di belakangnya Adi Bintang dan Warior Apolosa.

Baca Juga  Keberangkatan 15 CJH Sumbawa Kloter 2 Tertunda

Selain juara kelas, pada lomba tersebut juga menjaring juara umum. Ada 7 kuda yang berhasil mencatat sejarah. Yaitu Putri Gagah (H Din Madinah) yang turun kelas TKA versus TKB. Kuda ini konsisten dalam berprestasi karena di babak final menjadi juara kelas di TKB. Putri Ahok juga demikian, selain juara kelas kembali mencatat namanya sebagai juara umum di KELAS OA Vs HARAPAN B. Aksi balas dendam dilakukan Aku Datang. Kuda milik Feri Mario Kota Bima hanya berada di posisi ketiga pada Kelas HARAPAN B ini berhasil membalikkan keadaan. Secara tak terduga kuda ini menjadi juara umum menyingkirkan Agnes Monica yang sebelumnya juara kelas. Aksi serupa juga diperlihatkan Liberti yang unggul saingannya, Senator yang sebelumnya sukses meraih juara kelas. Juara umum juga diraih Sang Pelopor yang diadu di KELAS TUNAS B Vs DEWASA B, serta Preli di KELAS TUNAS C versus DEWASA C. Selanjutnya Atlantik mengokohkan namanya sebagai kuda juara. Selain juara kelas, kuda milik H Dut Sebewe ini meraih juara umum di KELAS DEWASA D versus DEWASA E.

Ketua Pordasi Kabupaten Sumbawa, AM Imran SH saat menutup kegiatan tersebut menyampaikan ucapan selamat kepada para pemilik kuda juara. Ia menilai perlombaan pacuan kuda ini penuh dinamika. Kuda yang sebelumnya kerap meraih juara kini tidak lagi, tergeser oleh kuda-kuda baru yang langsung melejitkan namanya. “Tidak selamanya juara, perlu ada regenerasi,” kata Imran.

Untuk semua juara kelas ungkap Imran, mendapat piala dan uang tunai Rp 7,5 juta, juara II 5 juta, juara III 3 juta dan juara hiburan (IV, V, VI) masing-masing Rp 750 ribu. Demikian dengan juara umum, juara I Rp 5 juta, juara II 3 juta dan juara III Rp 1,5 juta serta juara hiburan Rp 750 ribu. Ia mengucapkan terima kasih kepada para pemilik dan penggemar kuda yang telah menyemarakkan kegiatan tersebut. Selain itu sejumlah sponsor yang telah mendukung suksesnya event yang cukup luar biasa ini. Ia berharap ke depan kegiatan ini semakin diperluas dan ditingkatkan, tentunya dengan hadiah yang lebih besar lagi. (JEN/SR)

rokok pilkada mahkota NU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *